Tim Dosen UNESA Latih Guru-guru Magetan Menulis Cybergogy

Konten Media Partner
14 Agustus 2022 17:49 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Cybergogy merupakan inovasi pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi yang melibatkan tiga faktor sekaligus yang saling mempengaruhi; sosial, emosi dan kognitif.
zoom-in-whitePerbesar
Cybergogy merupakan inovasi pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi yang melibatkan tiga faktor sekaligus yang saling mempengaruhi; sosial, emosi dan kognitif.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kemampuan guru di daerah. Salah satunya dengan mengadakan pelatihan seperti yang dilakukan tim dosen Universitas Negeri Surabaya (UNESA) di Magetan, awal Juli lalu.
ADVERTISEMENT
Tim dosen yang diketuai Dr. Hasan Subekti, M.Pd itu memberikan pelatihan penulisan karya ilmiah berbasis cybergogy untuk mengembangkan kemampuan riset bagi guru-guru di Magetan.
Ada puluhan guru yang mengikuti kegiatan tersebut. Mereka datang dari berbagai sekolah negeri dan swasta. Pelatihan ini terbagi dalam dua sesi, yaitu pemaparan materi dan praktik mandiri.
Pakar UNESA yang terlibat dalam pelatihan ini selain Hasan Subekti juga ada Guru Besar Linguistik FBS, Prof. Dr. Bambang Yulianto, M.Pd., Dr. Harmanto, M.Pd., Dr. Anas Ahmadi, M.Pd., Sueb, M.Pd., dan Muhammad Arif Mahriannur, M.Pd.
"Pelatihan menulis yang mereka berikan kepada guru-guru tersebut bukan menulis biasa. Namun, menulis karya ilmiah berbasis cybergogy," ujar Hasan.
Cybergogy merupakan inovasi pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi yang melibatkan tiga faktor sekaligus yang saling mempengaruhi; sosial, emosi dan kognitif. Cybergogy merupakan media digital yang dapat memfasilitasi pembelajaran.
ADVERTISEMENT
Hasan menambahkan, pelatihan tersebut memiliki sejumlah tujuan. Pertama, memperkenalkan cybergogy kepada para guru sehingga mereka terampil memanfaatkan kemajuan teknologi informasi dan digital sebagai sumber dan media pembelajaran yang efektif dan menarik.
Kedua, melatih guru menggali atau mengangkat persoalan yang ditemui dalam pembelajaran berbasis digital menjadi sebuah karya ilmiah yang bisa dipublikasikan di jurnal-jurnal bereputasi. “Guru-guru ini dilatih dan dibimbing bagaimana cara menghasilkan karya dari kegiatan belajar berbasis digital itu sendiri yang arahnya untuk meningkatkan literasi digital di sekolah,” paparnya.
Pelatihan ini, lanjutnya didasarkan permasalahan atau kebutuhan di lapangan. Hasil survei awal yang mereka lakukan sebelumnya ditemukan bahwa guru-guru di Magetan banyak yang mengalami kesulitan membuat karya ilmiah dan jarang mempublikasikan karya ilmiah di jurnal-jurnal.
ADVERTISEMENT
"Semoga dengan pelatihan ini, guru semakin terampil dan kreatif memanfaatkan sumber belajar atau media pembelajaran berbasis teknologi informasi sekaligus dapat menghasilkan karya ilmiah berbasis cybergogy yang merupakan tuntutan profesionalisme guru saat ini,” harap Hasan.