Tak Perlu Buru-buru ke RS, Ini Kondisi Kegawatan Anak yang Butuh Dokter

Konten Media Partner
23 September 2020 12:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
dr.Ira Dharmawati Sp.A, dokter spesialis anak RSUD Dr Soetomo, dalam webinar 'Kenali dan Atasi Kegawatan Anak di Rumah'.
zoom-in-whitePerbesar
dr.Ira Dharmawati Sp.A, dokter spesialis anak RSUD Dr Soetomo, dalam webinar 'Kenali dan Atasi Kegawatan Anak di Rumah'.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Di masa pandemi COVID-19, tak sedikit masyarakat yang merasa was-was untuk berkunjung ke rumah sakit, termasuk ketika harus membawa anak berobat. Padahal bisa saja sang anak sedang dalam kondisi yang membutuhkan pertolongan medis dengan segera.
ADVERTISEMENT
"Kondisi kegawatan pada anak yang terjadi di rumah merupakan permasalahan orang tua secara umum. Sering kali mereka panik, bingung, dan tidak tahu harus berbuat apa," ujar dr. Ira Dharmawati Sp.A, dokter spesialis anak RSUD Dr Soetomo, dalam webinar 'Kenali dan Atasi Kegawatan Anak di Rumah', Rabu (23/9).
dr.Ira lantas menuturkan contoh kasus kegawatan pada anak yang terjadi di rumah, diantaranya terjatuh, terbentur, luka iris, tersedak, demam, hingga kejang.
Ada beberapa hal yang bisa diperhatikan orang tua untuk mengetahui apakah sang anak dalam kondisi kegawatan, sehingga perlu dibawa ke rumah sakit atau tidak. Beberapa hal tersebut seperti perilaku anak, nafasnya, dan warna tubuh.
"Perhatikan perilaku anak, apakah mereka masih bergerak dengan aktif ataukah anak sudah terlihat lemas. Ketika anak tampak banyak tidur dan diam saja, orang tua tak boleh menganggap enteng," jelas dr. Ira.
ADVERTISEMENT
Kesadaran anak juga perlu diperhatikan. Apakah dia tampak tertidur terus di jam-jam yang seharusnya bermain dengan aktif. Jika anak masih merespon ketika diberi rangsangan suara saat tidur atau anak masih mau bermain dan berinteraksi, maka kemungkinan kondisinya masih baik.
"Perhatikan juga nafas anak, apakah meningkat atau berlebihan, atau malah sebaliknya terdengar lemah," imbuhnya.
Tanda kegawatan anak dapat pula diperhatikan pada warna kulit. Apakah warna kulitnya membiru, pucat, hingga dijumpai pendarahan misalnya mimisan.
Bila mendapati hal-hal tersebut di atas, orang tua hendaknya segera memeriksakan anak ke dokter atau ke rumah sakit.
"Yang penting dilakukan orang tua ketika menjumpai tanda kegawatan pada anak adalah tetap tenang dan jangan panik. Kalau kita panik justru malah tambah bingung harus berbuat apa? Simpan juga nomor-nomor penting, misalnya nomor telepon dokter hingga nomor telepon rumah sakit," pungkasnya.
ADVERTISEMENT