Seluruh RS Darurat di Jatim Tutup, Kadinkes: Isoter Bisa Jadi Alternatif

Konten Media Partner
3 Juli 2022 13:34 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dr. Erwin Astha Triyono, dr., Sp.PD., KPTI., FINASIM, selaku Kepala RSDL Bangkalan sekaligus Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur.
zoom-in-whitePerbesar
Dr. Erwin Astha Triyono, dr., Sp.PD., KPTI., FINASIM, selaku Kepala RSDL Bangkalan sekaligus Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Selain Rumah Sakit Darurat Lapangan (RSDL) Bangkalan, Rumah Sakit Darurat Lapangan Joglo Dungus Madiun dan Rumah Sakit Darurat Lapangan Ijen Boulevard Malang telah resmi ditutup.
ADVERTISEMENT
Penutupan tersebut dilakukan mengingat angka kasus COVID-19 di Indonesia, terutama di Jawa Timur mulai landai atau terkendali.
Dr. Erwin Astha Triyono, dr., Sp.PD., KPTI., FINASIM, selaku Kepala RSDL Bangkalan sekaligus Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur mengatakan, saat ini kasus COVID-19 sudah melandai.
Namun, jika suatu saat kasus kembali naik, ia menghimbau pihak terkait untuk melakukan isolasi mandiri atau isoter yang telah disiapkan oleh masing-masing kota.
"Kalau COVID-19 naik lagi. Kita akan mengoptimalkan isolasi mandiri. Telemedicine menjadi salah satu pilihan. Isoter yang disiapkan di masing-masing kota, seperti Kota Surabaya dengan lapangan tembaknya, menjadi alternatif pilihan. Isu efisiensi masih tetap," kata Dr. Erwin, Minggu (3/7).
Tak lupa, ia juga mengingatkan masyarakat untuk tetap disiplin protokol kesehatan dan menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam kehidupan sehari-hari.
ADVERTISEMENT
Selain itu, ia juga menyampaikan pesan dan kesannya selama memimpin RSDL Bangkalan dan juga sebelumnya selaku konsultan di RSL Indrapura.
“Terima kasih kepada semua pihak, isu kolaborasi, sinergi dan koordinasi menjadi penting dan utama. Kalau ndak ada, susah. Pada relawan non-medis, yang dipimpin Pak Jadid, luar biasa. Kombinasi penangan medis-sosial menjadi isu terbaik. Dengan peran relawan pendamping penanganan medis dapat fokus dan tidak terpontal-pontal, sementara hal non medis bisa tertangani dengan baik. Terima kasih semuanya," pungkasnya.