SD di Surabaya Panen Raya 5 Ton Pupuk Kompos

Konten Media Partner
8 Maret 2024 10:04 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Dinas Pendidikan (Kadispendik) Kota Surabaya Yusuf Masruh saat memimpin acara panen raya kompos SDN Sambikerep II, Jumat (8/3). Foto-foto: Masruroh/Basra
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Dinas Pendidikan (Kadispendik) Kota Surabaya Yusuf Masruh saat memimpin acara panen raya kompos SDN Sambikerep II, Jumat (8/3). Foto-foto: Masruroh/Basra
ADVERTISEMENT
Sekolah Dasar Negeri (SDN) Sambikerep II Surabaya menggelar panen raya pupuk kompos, Jumat (8/2). Dalam panen raya ini, sekolah di kawasan Surabaya barat itu menghasilkan 5 ton pupuk kompos.
ADVERTISEMENT
"Ada sekitar 4 hingga 5 ton pupuk kompos yang berhasil kami panen," ujar Syarofah, Kepala Sekolah (Kepsek) SDN Sambikerep II, saat ditemui Basra, disela acara.
Syarofah melanjutkan, pengerjaan pupuk kompos itu dilakukan sejak bulan September 2023 lalu. Ada pun bahan kompos merupakan hasil swadaya dari warga sekolah.
"Anak-anak bawa sisa makanan yang tidak habis di rumah, dibawa ke sekolah. Kemudian ada daun-daun kering di sekolah. Kita olah bahan-bahan itu jadi kompos," tutur perempuan berhijab ini.
Syarofah mengatakan, pupuk kompos yang dipanen ini nantinya akan dibagikan ke warga sekitar sekolah hingga dimanfaatkan untuk menanam bibit sayuran di sekolah.
"Kita bungkus komposnya, kemudian kita bagikan ke warga sekitar, ada yang kita jual, dan juga kita manfaatkan sebagai pupuk untuk menanam bibit tanaman yang sudah kita peroleh dari DPKP (Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan) Kota," tukasnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu Presiden Tunas Hijau Muhammad Zamroni mengungkapkan, panen raya pupuk kompos ini merupakan wujud dari pengelolaan sampah organik yang dilakukan pada September 2023 lalu. Bahkan pengelolaan sampah organik ini turut mengantar SDN Sambikerep II meraih penghargaan dari Pemkot Surabaya.
"Waktu itu dapat penghargaan sebagai sekolah yang mengelola sampah organik terbanyak, yang hari ini dipanen sebagai pupuk kompos," ujar pria yang kerap disapa Roni ini.