Resmi Ngantor di Kemensos, Seniman Surabaya Bikin 'Ruwat Sengkolo' untuk Risma

Konten Media Partner
28 Desember 2020 6:17 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dua seniman Surabaya, Meimura (duduk) dan Djadi Galajapo, saat melakukan ruwatan sengkolo untuk Risma. Foto-foto: Dok.Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Dua seniman Surabaya, Meimura (duduk) dan Djadi Galajapo, saat melakukan ruwatan sengkolo untuk Risma. Foto-foto: Dok.Pribadi
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tri Rismaharini resmi berkantor di Kemensos, sejak hari ini Senin (28/12). Menjalankan tugasnya sebagai menteri sosial (mensos), mengharuskan Risma hijrah ke Jakarta. Agar bisa amanah menjalankan tugasnya sebagai mensos, seniman di Surabaya pun melakukan ruwatan terhadap Risma.
ADVERTISEMENT
Adalah Meimura dan M Chengho Djadi Galajapo yang melakukan ritual 'Ruwatan Sengkolo' terhadap Risma pada Sabtu (26/12) lalu. Menurut dua seniman senior tersebut, ritual tersebut dilakukan
untuk mengantar Risma dalam melaksanakan tugas barunya di ibukota negeri ini.
"Ruwatan Sengkolo sebagai doa buat Bu Risma yang sekarang mempunyai tanggung jawab berat sebagai menteri sosial,” ujar Meimura, kepada Basra, (27/12).
Lebih lanjut Meimura menuturkan, kegiatan ruwatan sengkolo diawali dengan berkeliling area Balai Kota Surabaya dan berakhir di depan Balai Kota di sisi yang tepat menghadap patung Jenderal Besar Sudirman.
Dipilihnya Balai Kota Surabaya, karena di tempat inilah Risma pernah mengabdikan diri sebagai Wali Kota selama 10 tahun.
Dalam kegiatan ruwatan sengkolo itu, Meimura mengenakan atribut khas Besut Rusmini dan berjalan berkeliling Balai Kota sambil membawa ‘sesaji’. 

“Iku sesajen-sesajenan, isine gedang simbol dungo sing kaucap nek tandang sing temenan ojo pencitraan (itu hanya sesajen-sesajenan, isinya pisang sebagai simbol kalau kerja yang sungguhan jangan pencitraan)," jelas Meimura.
ADVERTISEMENT
Meimura menambahkan, selain pisang ada beberapa benda lagi dalam 'sesaji' tersebut.
”Ono kendi isi banyu, nangdi paranmu iso o nggawe lego, segere liyan (ada kendi isi air, dimana jalanmu nanti dapat membuat lapang bagi lainnya). Lalu ada kelapa sebagai simbol hidup harus bermanfaat. Adapula dupa, bahwa hidup itu harus senantiasa menebar harum. Ada juga bunga kenanga, menjauhkan dari sengkolo (mara bahaya),” paparnya.
Sementara Djadi Galajapo mengiringi langkah Meimura berkeliling Balai Kota. Djadi memegang sapu ijuk yang merepresentasi ‘alat pembersih’ dari segala keburukan.
Menurut Meimura, tugas sebagai mensos yang diemban Risma tidaklah ringan. Apalagi, jabatan ini sudah memakan banyak ‘korban’ mensos terdahulu, diantaranya Idrus Marham (Kabinet Kerja) dan Julian Batubara (Kabinet Indonesia Maju). Kedua ditangkap KPK karena kasus korupsi.
ADVERTISEMENT
Karena itu, baik Meimura maupun Djadi Galajapo berharap masuknya Risma ke kementerian tersebut bisa membawa perubahan yang baik.
“Mudah-mudahan Bu Risma senantiasa dalam bimbingan dan perlindungan Allah SWT. Kemensos nemu kamulyaan (menemukan kemuliaan) setelah dipimpin Bu Risma,” harap Meimura.
Lewat ‘Ruwat Sengkolo’ itu, lanjut Meimura, warga Kota Surabaya turut pula mendoakan agar langkah Risma yang sukses dua periode menjadi Wali Kota Surabaya ini bisa amanah saat menjadi menteri sosial.