Pentingnya Rangsangan Positif dari Panca Indera untuk Penyembuhan Penyakit

Konten Media Partner
13 April 2023 13:42 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pixabay.
zoom-in-whitePerbesar
Pixabay.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Selain berobat ke dokter atau secara farmakologis, ternyata penyembuhan penyakit juga bisa dilakukan dengan cara non farmakologis salah satunya adalah perubahan karakter.
ADVERTISEMENT
Hal ini diungkapkan oleh Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK Unair), Prof Dr Abdurachman dr MKes PA(K). Menurutnya, kedua jenis penyembuhan ini memiliki peran penting dalam penyembuhan penyakit.
“Secara hakikat setiap sesuatu itu diciptakan sepasang. Kalau tubuh manusia ada yang namanya fisik dan non fisik,” ungkapnya, Kamis (13/4).
Prof Abdurachman menjelaskan, jika fisik manusia mengalami gangguan seperti penyakit, maka non fisik dalam tubuh juga akan terganggu.
Salah satu bentuk dari non fisik tersebut adalah kalbu. Untuk itu, jika karakter seseorang sudah dibangun dengan baik, maka ketenangan kalbu akan didapatkan.
“Non fisik yang dimaksud adalah karakter. Nah di dalam karakter seseorang ini ada dua nilai, positif dan negatif. Jadi kalau sakit ya, harus kembali normal, baik fisik atau non fisiknya,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Ia juga menceritakan, dalam salah satu buku berjudul Love, Medicine, and Miracles, menceritakan salah satunya sekumpulan penderita kanker payudara yang diberikan terapi karakter.
Terapi karakter yang diberikan berupa kebiasaan menyapa warga sekitar, menyiram tanaman agar tidak layu, dan kebiasaan baik lainnya.
Lalu setelah dibiasakan dan diteliti kembali, ternyata sel kanker yang sebelumnya ada menjadi tidak terdeteksi. “Buku ini hanya salah satu saja, masih banyak turunan buku lainnya yang menjadi pedoman saat ini,” ujarnya.
Menurut Prof Abdurachman, setiap aksi yang dilakukan akan selalu menghasilkan reaksi. Bila aksi yang dilakukan negatif, maka reaksi yang didapatkan juga akan negatif, dan sebaliknya.
"Nah, rasa optimis yang dimiliki seseorang akan berdampak pada penyembuhan penyakit seseorang. Rasa optimis itu dapat ditunjukkan dengan berbagai hal, seperti memberi rangsangan positif dari segala panca indera," tuturnya.
ADVERTISEMENT
“Kalau rangsangan lewat mulut ya, dengan bentuk makanan. Kalau telinga lewat kata-kata positif, dan seterusnya. Karakter positif ini besar pengaruhnya terhadap penyembuhan,” tambahnya.
Ia pun berharap, ke depan pengobatan penyakit tidak hanya didasari oleh faktor fisik tapi non fisik juga harus diperhatikan. “Harapannya ya, kedua hal ini baik fisik atau non fisik sama-sama menjadi perhatian dalam penyembuhan penyakit,” tukasnya.