Musik Masih Jadi Cara yang Efektif Mengajari Anak Berbahasa dan Mengenali Emosi

Konten Media Partner
2 Agustus 2022 17:27 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anak main alat musik. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak main alat musik. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Musik cukup dekat dengan kehidupan sehari-hari. Tak hanya orang dewasa, anak-anak juga terbiasa mendengarkan musik dalam bentuk lagu-lagu. Faktanya banyak sekali manfaat mendengarkan musik untuk tumbuh kembang anak.
ADVERTISEMENT
Sebuah studi di tahun 2016 menunjukkan bahwa anak yang sering terpapar musik pada masa kanak-kanaknya dapat membuat perkembangan otaknya lebih maju, terutama di bagian penguasaan bahasa dan kemampuan membaca.
Guru Musik Sekolah Cikal Surabaya Diecky K. Indrapraja mengungkapkan jika dirinya percaya melalui musik mampu menyalakan semua bidang perkembangan (anak). Di antaranya keterampilan, sosial emosional, termasuk motorik, bahasa, dan literasi anak.
"Berbekal dari kepercayaan itu, kemudian salah satu cara yang menurut saya paling ajaib adalah mengajarkan melalui musik," ujarnya, Selasa (2/8).
Pria yang kerap disapa Pak DK ini lantas menuturkan jika secara alamiah anak suka mendengarkan lagu, bernyanyi dan suka bermain alat musik. Sehingga musik menjadi cara yang tepat untuk mengajari anak.
ADVERTISEMENT
"Itu alamiahnya anak-anak, saya pun mengambil 'gayung' itu untuk kebutuhan mendidik," tukasnya.
Meski musik memiliki manfaat yang sangat penting bagi tumbuh kembang anak, namun tak bisa sembarangan mengenalkan lirik lagu pada anak.
Pria yang kerap disapa Pak DK ini menegaskan jika lagu-lagu yang diajarkan pada anak-anak harus disesuaikan dengan usia mereka.
Saat ini kondisi lagu anak di Indonesia sendiri sedang memprihatinkan, tidak hanya ditinjau dari segi minimnya jumlah produksi lagu anak, tetapi juga dari segi kualitasnya.
Tak mengherankan jika Pak DK mengaku kerap kesulitan mencari lagu yang sesuai untuk anak didiknya.
"Misalnya saat tampil di puncak peringatan HAN (Hari Anak Nasional) lalu, saya tidak menemukan lagu anak-anak yang terkait dengan makanan sehat (healthy food), jadilah saya bikin sendiri lirik lagunya," tandasnya.
ADVERTISEMENT