Mengulik Sejarah Malam Tirakatan yang Jadi Tradisi Warga Sambut 17 Agustus

Konten Media Partner
16 Agustus 2023 16:09 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi bendera merah putih. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bendera merah putih. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tirakatan semacam tradisi wajib yang biasa dilakukan setiap tanggal 16 Agustus malam oleh warga. Acara ini biasanya dihadiri oleh para sesepuh dan pejabat kampung, serta warga setempat.
ADVERTISEMENT
Diungkapkan Riyadi, dosen pendidikan sejarah Universitas Negeri Surabaya (Unesa), tirakatan sudah ada di kalangan masyarakat jauh sebelum Kemerdekaan Indonesia.
"Tirakatan lahir lebih dulu, jauh sebelum Kemerdekaan RI. Tirakatan merupakan tradisi yang dilakukan warga setiap akan menyambut atau menyelenggarakan suatu acara. Untuk mempersiapkan acara di esok harinya," ujar Riyadi saat dihubungi Basra, Rabu (16/8).
"Misalnya acara pernikahan, malam hari sebelumnya pasti ada acara tirakatan yang dalam masyarakat Jawa disebut Midodareni. Kemudian momen pemilihan kepala desa, itu malamnya pasti ada tirakatan di rumah calon lurahnya," sambungnya.
Sedangkan tirakatan terkait momen Kemerdekaan RI, dikatakan Riyadi sudah ada sejak malam sebelum pembacaan naskah proklamasi. Malam tirakatan ini dilakukan oleh kelompok muda yang memang cukup getol mendorong Soekarno Hatta memproklamasikan Kemerdekaan Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Persiapan itu dilakukan sebelum upacara Kemerdekaan RI yang pertama kalinya," imbuhnya.
Riyadi mengungkapkan jika malam tirakatan yang dilakukan jelang proklamasi kemerdekaan bermakna proyeksi akan dilaksanakannya momen tersebut. Maka makna malam tirakatan yang banyak dilakukan warga saat ini di malam 17 Agustus sebagai bentuk refleksi Hari Kemerdekaan Indonesia.
"Kalau dulu malam tirakatan itu sebagai bentuk proyeksi (proklamasi kemerdekaan) supaya acara bisa terlaksana dengan lancar di tengah-tengah intervensi bangsa asing," jelasnya.
"Nah, kalau sekarang malam tirakatan lebih kepada refleksi bagaimana mengisi kemerdekaan Indonesia," tandasnya.