Komunitas Tunanetra Ngaji Al Quran Keliling Kota Surabaya Naik Kereta Kelinci

Konten Media Partner
1 April 2024 8:31 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Brilian, salah satu peserta hafalan Al Quran braile di atas kereta kelinci. Foto-foto: Masruroh/Basra
zoom-in-whitePerbesar
Brilian, salah satu peserta hafalan Al Quran braile di atas kereta kelinci. Foto-foto: Masruroh/Basra
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Fisik memang mengalami kekurangan, namun kemampuan membaca Al Quran tak perlu diragukan lagi. Inilah yang ditunjukkan komunitas Kawan Netra di Surabaya. Bahkan kemampuan membaca Al Quran dari penyandang tunanetra ini ditunjukkan kepada publik dengan cara unik, yakni keliling kota naik kereta kelinci.
ADVERTISEMENT
Bertajuk 'Khataman Quran Braille' sebanyak 16 penyandang tunanetra melakukan hafalan Al-Quran braille. Ini sekaligus bentuk syiar agama Islam yang dilakukan komunitas Kawan Netra kepada khalayak umum.
"Ada 16 teman netra dan 14 pendamping yang ikut hafalan Al-Quran braille di atas kereta kelinci ini. 14 relawan pendamping merupakan anak yatim dhuafa," ujar Gusti M Hamdan Firmanta, pembina komunitas Kawan Netra, kepada Basra, Senin (1/4).
Gusti melanjutkan, kegiatan khataman dengan memanfaatkan transportasi umum merupakan agenda rutin yang digelar komunitas Kawan Netra setiap bulan Ramadan. Berbagai sarana transportasi publik telah digunakan komunitas Kawan Netra untuk kegiatan hafalan Al-Quran braille, mulai dari bus Suroboyo hingga kereta komuter.
"Pakai bus, kereta, dan bahkan perahu sudah pernah kita lakukan. Nah sekarang kita pakai kereta kelinci. Teman-teman tunanetra hafalan Al-Quran braille di atas kereta kelinci yang melaju keliling kota," terang Gusti.
ADVERTISEMENT
"Satu orang teman netra membaca 1 juz, start dan finis kereta kelinci di Taman Bungkul," imbuh pimpinan Yayasan Urunan Kebaikan Surabaya ini.
Gusti berharap melalui kegiatan hafalan Al-Quran braille di atas sarana transportasi publik dapat menggugah kesadaran masyarakat untuk mau membaca Al Quran, tak terkecuali bagi mereka penyandang tunanetra.
"Angka penyandang tunanetra yang masih buta Al Quran braille cukup tinggi di Indonesia sekitar 95 persen dari jumlah penyandang tunanetra di Indonesia. Jadi mari kita bantu teman-teman netra untuk juga bisa mengaji Al Quran, caranya salah satunya bisa bergabung bersama komunitas Kawan Netra," terangnya.
Salah satu peserta hafalan Al-Quran braille di atas kereta kelinci, Brilian, mengaku senang bisa ikut kegiatan ini. Siswa kelas XII ini pun mengaku kian bersemangat mengaji.
ADVERTISEMENT
"Kalau ngaji bareng kan lebih seru, jadi lebih bersemangat," tutur Brilian.