HPL Meleset, Bayi Sarah Lahir di Tahun Kabisat

Konten Media Partner
1 Maret 2024 14:08 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Vahruria saat menimang bayi Sarah yang lahir di momen Kabisat, Kamis (29/2) kemarin. Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Vahruria saat menimang bayi Sarah yang lahir di momen Kabisat, Kamis (29/2) kemarin. Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kemarin (29/2) merupakan tahun Kabisat yang terjadi setiap empat tahun sekali. Ada beberapa bayi di Surabaya yang lahir di momen Kabisat. Mereka lahir melalui proses persalinan normal maupun sesar.
ADVERTISEMENT
Salah satu bayi yang lahir melalui persalinan normal dan terjadi di momen Kabisat kemarin adalah Sarah. Bayi perempuan ini terlahir dari ibu bernama Vahruria (36), warga Menanggal, Surabaya.
Vahruria melahirkan Sarah pada Kamis (29/2) pukul 01.37 WIB di RSI A Yani Surabaya. Sarah terlahir dengan bobot 3,309 kg dan panjang 49 cm.
Vahruria mengaku tidak dengan sengaja ingin melahirkan di tanggal 29 Februari yang hanya bisa didapat empat tahun sekali itu. Karena menurutnya, hari perkiraan lahir (HPL) pada 5 Maret 2024. Namun, pada Rabu (28/2) pukul 22.00 WIB, Vahruria sudah mengalami kontraksi.
“Karena sudah pengalaman anak pertama, walau itu enam tahun lalu, tapi saya bisa tahu kalau saya kontraksi. Padahal harusnya Kamis (29/2) itu jadwal saya kontrol,” ungkapnya, Jumat (1/3).
ADVERTISEMENT
Karena merasa sudah tidak tahan, Vahruria lantas meminta sang suami, M. Deliar Susatyo (36) untuk mengantarkannya ke RSI A Yani Surabaya. Rumah sakit ini merupakan tempat Vahruria secara rutin memeriksakan kehamilannya.
“Alhamdulillah masuk IGD sudah pembukaan lima. Tidak nunggu lama, bisa lahir normal (Kamis) dini hari. Alhamdulillah sungguh tidak direncanakan lahir di tahun Kabisat,” tuturnya.
Melahirkan secara normal memang keinginan besar Vahruria. Walau usianya sudah tidak muda lagi, tapi ia ingin bisa melahirkan normal sama saat melahirkan anak pertamanya yang juga berjenis kelamin perempuan.
Apalagi Vahruria memiliki riwayat penyakit hepatitis B yang baru diketahui saat kehamilan anak pertamanya. Sehingga di kehamilan kedua ini, ia harus rajin kontrol ke rumah sakit.
ADVERTISEMENT
Vahruria bersyukur, proses melahirkan anak keduanya ini bisa berjalan lancar. Bahkan kondisi bayi Sarah cukup sehat dan tak kurang satu apa pun.
Di Rumah Sakit Islam (RSI) Surabaya Ahmad Yani atau RSI A Yani sendiri ada tiga bayi lahir saat momen Kabisat. Dua kelahiran normal dan satu sesar. Dari dua kelahiran normal, satu bayi meninggal dunia.