Gingerbread Selalu Ada saat Perayaan Natal, Seperti Ini Asal Usulnya

Konten Media Partner
25 Desember 2023 15:11 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah mahasiswa sedang membuat dekorasi Natal dari gingerbread. Foto-foto: Masruroh/Basra
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah mahasiswa sedang membuat dekorasi Natal dari gingerbread. Foto-foto: Masruroh/Basra
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Selain pohon cemara hias, kue jahe atau gingerbread jadi hal yang sangat identik dengan perayaan Natal. Gingerbread tidak hanya sekadar dijadikan kue Natal seperti cookies, tapi juga sebagai pernak-pernik hiasan Natal yang cantik.
ADVERTISEMENT
Gilbert H, Ottimo Internasional Master Gourmet Academy mengungkapkan ada cerita menarik di balik kue jahe yang selalu ada saat perayaan Natal.
"Gingerbread selalu identik dengan Natal. Ini historisnya berasal dari Eropa. Jadi mereka merayakan Natal dengan menggelar festival, salah satu festivalnya itu gingerbread," ujar Gilbert kepada Basra, Senin (25/12).
Gilbert H.
"Di Eropa saat Natal tiba itu kan bertepatan dengan musim dingin (salju). Sehingga mereka membutuhkan sesuatu yang menghangatkan tubuh. Jadi gingerbread ini dipilih untuk menghangatkan tubuh karena ada kandungan ginger (jahe)," sambungnya.
Meski tidak tumbuh sebagai tanaman asli di Eropa, namun banyak orang-orang Eropa yang datang ke Asia dan menjumpai tanaman jahe yang bermanfaat untuk menghangatkan tubuh.
"Dulu kan banyak orang-orang Eropa yang datang ke Asia dan membawa rempah-rempah khas Asia ke tanah Eropa. Jadi dibawa ke Eropa dan dibudidayakan di sana," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Walaupun gingerbread berasal dari Eropa namun taste (rasa) gingerbread yang ada di Indonesia berbeda dengan daerah asalnya.
"Kalau di Indonesia lebih suka gingerbread yang lebih kering dan tidak terlalu manis ya. Sedangkan orang-orang Eropa cenderung suka cookies yang sangat manis," tandasnya.