Es Teh Viral di Surabaya Menginspirasi Niken Raup Cuan Lewat Teh Rempah

Konten Media Partner
5 Januari 2024 17:21 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Teh rempah racikan Niken. Foto: Masruroh/Basra
zoom-in-whitePerbesar
Teh rempah racikan Niken. Foto: Masruroh/Basra
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Hampir di setiap sudut jalanan kota Surabaya akan dijumpai penjual es teh jumbo. Meski telah memasuki musim hujan, namun penjual es teh jumbo tak menyusut. Dikemas dalam wadah gelas plastik berukuran jumbo, es teh ini cukup laris mengingat harganya yang hanya Rp 3 ribu per gelas.
ADVERTISEMENT
Viralnya es teh jumbo di Surabaya menginspirasi Niken Puji Ismanti untuk berjualan teh rempah. Dikemas seperti halnya es teh jumbo, teh rempah kreasi Niken ini cukup laris. Sehari Niken mampu menjual hingga 50 gelas teh herbal.
"Banyak yang jualan es teh jumbo kan, awalnya saya juga jualan itu. Kemudian saya tambahi rempah di dalamnya, seperti kayu manis, jahe, jeruk nipis, dan serai. Lha kok sekarang teh rempahnya yang malah laris," ungkap Niken kepada Basra, belum lama ini.
Niken menjual teh rempah kemasan gelas plastik seharga Rp 5 ribu per gelas, sedangkan untuk kemasan botol kecil dijual seharga Rp 7 ribu per botol. Hanya saja untuk kemasan botol Niken menjualnya saat ikut bazaar saja.
ADVERTISEMENT
Niken menuturkan minuman rempah sejatinya telah dia jual sejak pandemi COVID-19 melanda. Namun seiring melandainya kasus COVID-19, peminat minuman herbal racikan Niken menurun drastis.
"Pas pandemi itu jualan minuman herbal, laris banget. Saya buat dari kayu manis, jahe, jeruk nipis, dan serai. Tapi setelah nggak pandemi mulai sepi peminat. Nah pas es teh jumbo ini viral saya juga ikutan jualan es teh jumbo dan baru-baru ini saya tambah rempah di dalamnya. Biar beda sama yang lain," terangnya.
Niken mengaku peminat teh rempah racikannya datang dari segala umur. Hanya saja bagi anak muda lebih suka teh rempah kemasan dingin.
"Kalau yang sudah agak tua gitu lebih pilih yang anget (hangat). Saya kan sedia dua-duanya. Apalagi musim hujan seperti sekarang makin banyak yang cari minuman anget," tandas perempuan yang tinggal di kawasan Surabaya Selatan ini.
ADVERTISEMENT