Dalam Sehari RS Terapung KRI dr Soeharso-990 Layani 50 Korban Gempa Mamuju

Konten Media Partner
21 Januari 2021 13:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penanganan korban gempa Mamuju di dalam KRI dr Soeharso-990. Foto-foto: Dispen Koemada II
zoom-in-whitePerbesar
Penanganan korban gempa Mamuju di dalam KRI dr Soeharso-990. Foto-foto: Dispen Koemada II
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kehadiran rumah sakit terapung TNI AL KRI dr. Soeharso-990 sangat membantu korban gempa di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat. Rumah sakit terapung tersebut mampu melayani 50 orang korban gempa dalam sehari. KRI dr. Soeharso-990 merupakan unsur dari jajaran Satuan Kapal Bantu (Satban) Koarmada II, yang tiba di Mamuju pada Selasa (19/1) lalu.
ADVERTISEMENT
Banyaknya korban gempa yang membutuhkan pelayanan, mengharuskan KRI dr. Soeharso-990 yang dikomandani oleh Letkol Laut (P) Agus Joko membuka tenda darurat. Tenda ini digunakan untuk menampung para korban gempa yang hendak berobat.
Letkol Laut (K) dr. M. Solikhin, Sp. KFR, Wakil Komandan Satgas Gempa Mamuju mengungkapkan, dari 50 orang korban gempa yang ditangani pada Rabu (20/1) kemarin, 46 orang rawat jalan dan ada 4 orang yang dirawat inap. Kebanyakan para pasien yang dirawat inap adalah karena sakit fracture atau yang dikenal dengan sakit/nyeri pada tulang yang disebabkan banyak hal (patah, dll). Bahkan beberapa pasien harus diberi tindakan operasi pemasangan gips.
Terpisah, Panglima Koarmada II Laksamana Muda TNI I N. G. Sudihartawan menyampaikan terima kasih kepada Satgas Gempa Mamuju khususnya prajurit Koarmada II yang telah memberikan pelayanan secara maksimal kepada masyarakat korban gempa Mamuju.
ADVERTISEMENT
"Kepada seluruh prajurit untuk tetap menjaga kesehatan agar tubuh tetap prima sehingga mampu memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat korban gempa," ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Basra, Kamis (21/1).
KRI dr. Soeharso-990 berangkat dari Surabaya pada Jumat (15/1) malam, dengan membawa 160 personel terdiri dari ABK KRI 94 orang dan Tim Satgas 56 orang. Rumah sakit apung TNI AL ini tidak hanya membawa obat-obatan dan tenaga medis, namun juga bahan kebutuhan pokok serta peralatan listrik.
"Bantuan yang dibawa KRI dr Soeharso ini dikumpulkan dari berbagai satuan di Koarmada II maupun dari luar," kata Laksda Sudihartawan.
Rumah Sakit terapung TNI AL KRI SHS-990, lanjutnya, disiapkan sampai waktu tertentu serta digunakan untuk pelayanan kepada masyarakat Sulawesi Barat yang terkena musibah.
ADVERTISEMENT
Di kapal rumah sakit TNI AL tersebut bisa dilaksanakan operasi kecil bahkan sampai operasi berat. Apabila ada pasien yang tidak dapat ditangani di rumah sakit lapangan daerah, bisa langsung ditangani di rumah sakit terapung TNI AL ini.
KRI dr Seoharso-990 menyediakan 1 ruang UGD, 1 ruang ICU, 1 ruang pos operasi, 3 ruang bedah (2 steril, 1 non steril), 6 ruang poliklinik, 14 ruang penunjang klinik dan 2 ruang perawatan dengan kapasitas masing-masing 20 tempat tidur.