Cerita Wildan; Nekat Buka Usaha Alas Kaki saat Pandemi, Kini Mereguk Sukses

Konten Media Partner
16 Desember 2023 9:31 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rekah Collection, koleksi sandal milik Whildan kolaborasi bersama Wardah. Foto-foto: Masruroh/Basra
zoom-in-whitePerbesar
Rekah Collection, koleksi sandal milik Whildan kolaborasi bersama Wardah. Foto-foto: Masruroh/Basra
ADVERTISEMENT
Badai pandemi COVID-19 yang melanda Indonesia pada pertengahan Maret 2020 lalu cukup membuat sektor perekonomian di tanah air terpuruk. Sejumlah lini usaha harus gulung tikar karena hantaman badai pandemi. Namun kisah sebaliknya justru dialami Achsanul Whildan Rachmatullah, yang mereguk berkah pandemi melalui lini usaha alas kaki.
ADVERTISEMENT
Whildan mengisahkan, lini usaha alas kaki sudah dikonsepnya bersama sang istri sejak 2019. Sejumlah dana telah digelontorkan untuk memproduksi alas kaki yang siap dipasarkan pada medio 2020.
"Sebelumnya kan saya hanya berjualan sepatu yang sudah jadi. Kemudian saya putuskan untuk buka usaha sendiri, produksi alas kaki, sandal. Sudah saya konsep sejak 2019, nanti peluncuran di tahun 2020. Lha kok pas 2020 ada pandemi, sempat bingung juga. Saya sudah keluar uang banyak untuk bikin stok (sandal) yang siap dijual, nggak mungkin juga kalau harus mundur. Ya sudah nekat saja, tetap diluncurkan sesuai rencana meski waktu itu ada pandemi," kenang produsen sandal Atozz ini, saat ditemui Basra disela peluncuran koleksi 'Rekah' belum lama ini.
ADVERTISEMENT
Whildan menuturkan, awalnya dia dan istrinya memproduksi sandal untuk pria dan wanita. Namun seiring berjalannya waktu, penjualan sandal wanita menunjukkan hasil yang menjanjikan saat masa pandemi. Hingga akhirnya Whildan memutuskan untuk fokus memproduksi sandal wanita.
Achsanul Whildan Rachmatullah.
"Secara usia juga lebih mengerucut, yakni untuk segmen usia 17 sampai 35 tahun atau gen Z," imbuhnya.
Lini usaha alas kaki Whildan berkembang pesat pada masa pandemi COVID-19. Pembelian secara online yang cukup booming di masa pandemi, turut mengatrol penjualan sandal produksi Whildan.
Dalam menjalankan lini usahanya, Whildan berbagi tugas bersama sang istri, mulai dari mencari data desain, produksi hingga marketing. Whildan berkomitmen membuat alas kaki sesuai apa yang dibutuhkan wanita, yakni tidak hanya menarik secara tampilan tetapi juga nyaman untuk dipakai sehari-hari.
ADVERTISEMENT
Kegigihan Whildan dalam mengembangkan usahanya seolah terbayarkan dengan ajakan kolaborasi dari PT Paragon Technology & Innovation (PTI). Melalui Wardah, PTI menggandengnya, untuk peluncuran sandal Rekah Collection.
Menurut Whildan, Rekah artinya bunga yang sedang mekar. Koleksi ini lahir dari fenomena saat ini tentang wanita yang memiliki beragam kegiatan setiap hari, sehingga memerlukan hal yang praktis namun tidak meninggalkan sisi kecantikan dan elegan mereka.
"Pemilihan bahan menggunakan satin. Memiliki warna yang soft merah muda atau rona dan biru bernama rupa, ditambah bordir pada bagian upper. Menambah kesan feminin dan chic," papar Whildan.
Sementara itu, Desti Putri Lestari, Wardah Brand Representative Area Surabaya, mengatakan kolaborasi ini sebagai bentuk apresiasi untuk para perajin lokal.
ADVERTISEMENT
“Kami memaknai kolaborasi dengan kebermanfaatan. Harapannya, dengan semakin banyaknya kolaborasi, maka semakin banyak pula manfaat yang kita sebar untuk sesama,” tukasnya.