Cerita Ivan Sinarso Menggagas Labpintar.id, Startup Kesehatan Milenial

Konten Media Partner
22 September 2021 13:32 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Cerita Ivan Sinarso Menggagas Labpintar.id, Startup Kesehatan Milenial
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Leadership atau kepemimpinan menjadi tolak ukur penting dalam menjalankan sebuah sistem, usaha, organisasi dan bahkan untuk diri sendiri.
ADVERTISEMENT
Agar dapat berjalan sesuai dengan ekspektasi dan rencana dibutuhkan sebuah teknik maupun prinsip dalam memimpin. Salah satunya seperti diterapkan oleh startup Labpintar.id.
Co Founder Labpintar.id Ivan Sinarso menjelaskan, dalam menjalankan sebuah usaha, pihaknya menerapkan prinsip Agile. Salah satunya seperti penerapan pemeriksaan yang murah, cepat dan datang bisa datang ke rumah pelanggan dalam waktu maksimal 90 menit.
“Agile itu gesit bisa ke kanan atau ke kiri,” kata Ivan dalam Webinar Kelas Santuy on The Trip Universitas Dinamika (Undika) dengan tema Agile Leadership mengulas dua bidang kepemimpinan, yakni bidang startup dan pemerintahan, Rabu (22/9).
Ivan menuturkan, startup yang bergerak di bidang khusus kesehatan ini juga mempunyai program lain yang lebih fleksibel dan mengacu pada prinsip agile adalah layanan cek kulit berbasis web.
ADVERTISEMENT
Dengan hanya dari rumah, pelanggan bisa cek kondisi kulit pelanggan melalui website Labpintar.id.
“Misalnya ada benjolan bisa difotokan, nantinya SPKK yang bekerjasama dengan kami akan melihat dari foto itu dibantu machine learning. Dengan metode tersebut Labpintar,id bisa mengetahui benjolan atau keluhan pelanggan tersebut," tuturnya.
Ivan mengungkapkan, prinsip dari Agile ini bermula dari Amerika. Pasalnya selama ini perusahaan startup sudah lelah dengan manajemen yang lama, karena dinilai tidak efektif.
Seperti waterfall model yang meliputi tahapan requirements, design, development, testing, deployment, dan maintenance. Model ini membutuhkan waktu cukup lama hingga sampai setahun lebih untuk diperkenalkan ke pelanggan.
“Jika dilanjutkan perusahaan, ternyata customer gak suka, gak cocok, ini yang rugi, padahal kita sudah mengeluarkan uang banyak, dan waktu yang lama. Nah dari sinilah muncul Agile,” ucapnya.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, agile dalam sebuah usaha itu cara berpikir yang lebih mementingkan interaksi orang, produk yang benar-benar berjalan ini yang sangat penting. Sedangkan agile leadership itu sistem kepemimpinan yang mengadopsi cara agile ini, yakni gesit dan cara berpikir kreatif.
“Jadi ini bisa digunakan di kepemimpinan, produk manajemen, skripsi dan bidang lainnya,” tambah Ivan.
Meski demikian, yang penting adalah menjadikan pelanggan sebagai teman perusahaan. Sehingga ketika perusahaan membutuhkan kritik dan saran, pelanggan akan dengan leluasa memberikan masukan untuk membangun sebuah usaha.
"Kita bisa menerapkan prinsip agile baik dalam kepribadian, keluarga, usaha, organisasi dan pemerintahan. Karena kita sudah tidak perlu mengerjakan hal yang tidak perlu, tapi ketika kita melakukan sesuatu akan bermakna dan berdampak untuk lingkungan kita," pungkasnya.
ADVERTISEMENT