Cerita Happy Salma Angkat Karya Sastra Indonesia Jadi Desain Perhiasan

Konten Media Partner
6 November 2022 9:36 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Happy Salma menunjukkan koleksi Tulola Jewelry di gerai barunya di Tunjungan Plaza Surabaya, Sabtu (5/11). Foto-foto: Masruroh/Basra
zoom-in-whitePerbesar
Happy Salma menunjukkan koleksi Tulola Jewelry di gerai barunya di Tunjungan Plaza Surabaya, Sabtu (5/11). Foto-foto: Masruroh/Basra
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kecintaan aktris cantik Happy Salma pada karya sastra Indonesia turut dituangkan dalam desain perhiasan. Ini bisa dilihat dari setiap karya Tulola Jewellery.
ADVERTISEMENT
Diungkapkan Happy Salma, karya-karya dari Tulola memiliki karakter yang selalu menampilkan budaya, seni, dan alam Indonesia, tak terkecuali karya sastranya.
Ia kemudian mencontohkan beberapa koleksi Tulola yang terinspirasi dari sastra puisi, lagu, dan buku dari Sapardi Djoko Darmono dan buku Pramoedya Ananta Toer.
"Desain perhiasan Tulola punya cerita yang kuat tentang kekayaan alam Indonesia, termasuk karya sastranya. Jadi banyak sekali, ada lagu Juwita Malam, bukunya Ramadhan Kahai berjudul Pondaag ke Gerbang, itu bisa jadi kalung," jelas Creative Director Tulola Jewelry ini saat ditemui usai pembukaan gerai Tulola Jewellery di Tunjungan Plaza Surabaya, Sabtu (5/11) kemarin.
Happy mempunyai alasan tersendiri mengapa akhirnya mengambil ide dari karya sastra maupun seni Indonesia tersebut. Menurutnya, kisah-kisah inspiratif ini pun dapat berlaku dan relevan bagi semua orang.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, untuk koleksi di Surabaya, Tulola menghadirkan koleksi Shine yang terinspirasi dari karakteristik dan keanggunan serta gaya aktris Marsha Timothy.
”Proses kreatif dilakukan bersama, di mana Tulola merepresentasikan Marsha dan Marsha tetap memberikan inspirasi dan masukan sehingga tercipta kolaborasi yang anggun dan penuh makna,” ungkap Founder sekaligus Creative Director Tulola Jewellery Sri Luce Rusna, yang dijumpai dalam kesempatan yang sama.
Warna yang dipilih adalah warna-warna yang optimis, memberikan perlindungan, paham, memposisikan diri dan warna yang hidup. Ibaratnya seperti matahari terbit atau terbenam. Bahkan matahari yang redup pun hadir dengan cara yang elegan di dalam cahaya keindahan.
Warna gems kuning yang dipilih, kata Sri, merupakan warna yang terlihat dari pesona Marsha.
ADVERTISEMENT
”Ini selaras dengan yang saya lihat dari karakter Marsha, di mana di balik keanggunannya juga ada keberanian,” tukasnya.
Koleksi Shine berjumlah 16 pieces yang terdiri dari anting, ear cuff, kalung dan cincin. Koleksi ini seluruhnya merupakan buatan tangan dengan teknik gergajian, tatahan dan patri. Masing-masing item memerlukan waktu 1-2 hari pengerjaan.