Berkunjung ke Makam Kiai Al Habsyi di Surabaya, Ulama Besar Pencetus Acara Haul

Konten Media Partner
16 Mei 2022 16:23 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Makam Kiai Al-Habib Muhammad bin Idrus Al-Habsyi beserta keluarga. Foto-foto: Masruroh/Basra
zoom-in-whitePerbesar
Makam Kiai Al-Habib Muhammad bin Idrus Al-Habsyi beserta keluarga. Foto-foto: Masruroh/Basra
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sebagai ibu kota provinsi Jawa Timur, Kota Surabaya memiliki banyak bangunan bersejarah yang masih terjaga keasliannya hingga kini. Tak terkecuali makam bersejarah. Salah satunya adalah makam Kiai Al Habib.
ADVERTISEMENT
Makam Kiai Al-Habib Muhammad bin Idrus Al-Habsyi terletak di Jalan Ampel Gubah Kidul No.21, Ampel, Kecamatan Semampir, Surabaya. Makam ini lebih dikenal masyarakat setempat dengan sebutan Makam Gubah.
Menurut Jazuli, imam Masjid Gubah, Habib Muhammad bin Idrus Al-Habsyi lahir di Kota Khola Rasyid, Hadramaut, Yaman pada 1265 Hijriah. Beliau merupakan seorang pendakwah yang dikenal memiliki akhlak serta budi pekerti yang luhur.
Habib Muhammad Idrus Al-Habsyi bermukim di Surabaya sekitar pertengahan abad ke-20. Beliau dikenal sebagai sosok ulama yang berakhlak mulia dan dermawan, sampai-sampai Habib Muhammad bin Idrus Al-Habsyi dijuluki sebagai 'Ayah Anak Yatim dan Miskin'.
Dikisahkan pula, jika Habib Muhammad bin Idrus Al-Habsyi yang pertama kali merintis penyelenggaraan haul para waliyullah dan shalihin. Untuk pertama kalinya, beliau menggelar haul Habib Muhammad bin Thahir Al-Haddad di Tegal, Jawa Tengah. Beliau juga merintis kebiasaan berziarah ke makam para awliya dan shalihin.
ADVERTISEMENT
Habib Muhammad bin Idrus Al-Habsyi juga yang membawa Simthud Durar ke Indonesia, yakni salah satu kitab maulid yang umum dibaca oleh masyarakat Islam Indonesia.
"Habib Muhammad bin Idrus Al-Habsyi wafat di Surabaya pada 12 Rabiul Akhir 1337 H atau tahun 1919. Selain beliau, di dalam Makam Gubah ini juga ada makam dari keluarga beliau. Misalnya Habib Muhammad bin Ahmad Al-Muhdhor, yang merupakan menantu Al Habsyi," jelas Jazuli saat dijumpai Basra, Senin (16/5).
Makam Al Habsyi memiliki gaya bangunan dan arsitektur yang indah, bangunan makam bergaya seni perpaduan Arab dan Eropa terlihat jelas di ornamen-ornamennya.
Arsitektur bangunan yang telah dijadikan cagar budaya ini bergaya kolonial yang mempunyai keunikan pada bentuk kubah yang overstek, yang ditutup oleh seng gelombang dan penyelesaian bulatan di ujung kubah, kolom dan balok lengkung sebagai penanda kawasan kota lama Ampel.
ADVERTISEMENT