Berkat Promosi Pertanian Digital, Siswa SMP Cikal Surabaya Sabet Juara Nasional

Konten Media Partner
1 Februari 2021 9:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sampai hari ini profesi petani belum banyak dipilih generasi muda saat ini. Padahal, regenerasi di bidang pertanian sangat mendesak dilakukan untuk mendukung program ketahanan pangan.
ADVERTISEMENT
Sayangnya, minat generasi muda untuk menjadi petani semakin berkurang. Salah satu penyebabnya karena petani dianggap sebagai profesi level bawah, dan minim penghasilan.
Guna membangkitkan regenerasi petani dan mengajak generasi muda untuk lebih memilih produk lokal, tiga siswa dari SMP Cikal Surabaya memberikan ide pada pelaku UMKM di bidang pertanian bernama Lokality Indonesia.
Bahkan berkat ide yang diberikan, tiga siswa yang tergabung dalam tim LDee ini berhasil meraih juara 2 dalam lomba Studi Kasus Case A Thon yang diadakan oleh BecomeMore Indonesia.
Tim LDee dari SMP Cikal Surabaya berhasil meraih juara 2 lomba Studi Kasus Case A Thon yang diadakan oleh BecomeMore Indonesia.
Ketiga siswa tersebut adalah Ayunda Damai Fatmarani, Leandra Mazel Nurhadityo, dan Dyandra Aulia Daanisy.
Ayunda Damai salah satu anggota tim menuturkan, dalam lomba tersebut ia dan tim harus bisa menyelesaikan masalah yang dihadapi dari UMKM tersebut.
ADVERTISEMENT
"Untuk studi kasus yang kita dapat lebih ke masalah marketing. Dimana UMKM yang bermitra dengan kita hanya punya Instagram. Solusi yang kita tawarkan berupa konten. Jadi kami fokus untuk membuat konten agar engagement dari media sosial UMKM tersebut bisa naik," kata Damai pada Basra, Senin (1/2).
Tim LDee dari SMP Cikal Surabaya.
Terkait konten-konten yang diunggah, Damai mengungkapkan jika pihaknya fokus memperkenalkan produk dari UMKM, manfaat dari produk yang ditawarkan, hingga informasi-informasi penting mengenai pertanian atau produk lokal.
Seperti perbedaan vegetarian dan vegan, keunggulan tepung tapioka, hingga resep makanan dari mie gluten free.
"Masalah utamamya sendiri berangkat dari regenerasi petani, kemudian dikembangkan bagaimana anak muda yang kurang aware dalam masalah itu. Jadi kontennya berusaha fokus disitu. Seperti lebih untuk mengonsumsi produk lokal. Karena kebetulan UMKM yang bermitra dengan kita menjual produk gluten free dari berbagai daerah di Indonesia. Jadi itu yang kami tekankan," jelas siswi yang duduk dibangku kelas 9 SMP Cikal Surabaya ini.
ADVERTISEMENT
Terkait proses pengerjaan proposal hingga menjadi juara, Damai menuturkan jika ia dan tim tak butuh waktu lama untuk mengerjakannya.
"Kurang lebih satu minggu. Kita mengerjakannya secara daring. Karena pandemi jadi kita nggak bisa bertemu. Untuk pembagian tugasnya juga kita nggak ada masalah. Hanya ketika merancang proposalnya saja harus detail dan sesuai ketentuan," ungkapnya.
Berkat ide tersebut, tim LDee pun tak menyangka bisa berhasil meraih juara 2 di ajang bergengsi tingkat nasional itu.
Damai pun berharap, ide yang mereka berikan bisa diimplementasikan dan bermanfaat untuk masyarakat terutama bagi para petani di Indonesia.
"Yang jelas kami bersyukur, senang banget karena bisa mendapat achievement itu. Dan semoga solusi yang kami tawarkan bisa diimplemantasikan. Kita juga berharap apa yang kami berikan bisa bermanfaat, dan anak muda bisa lebih aware lagi dalam menyelesaikan masalah ini," pungkasnya.
ADVERTISEMENT