Asyik Ngelem 10 Remaja di Bawah Umur Diciduk Satpol PP Surabaya, 1 Remaja Hamil

Konten Media Partner
11 Januari 2024 8:01 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Satpol PP Surabaya M Fikser. Foto: Diskominfo Surabaya
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Satpol PP Surabaya M Fikser. Foto: Diskominfo Surabaya
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sebanyak 10 remaja di bawah umur diamankan Satpol PP Surabaya saat sedang mabuk lem alias ngelem di Kecamatan Krembangan. Mereka diciduk Satpol PP atas laporan warga yang resah karena tindakan mereka.
ADVERTISEMENT
Kepala Satpol PP Surabaya M Fikser mengatakan, 10 remaja itu di antaranya 8 laki-laki dan 2 perempuan. Mereka diamankan petugas Satpol PP pada Senin (8/1) malam.
"Kami mengamankan ada 10 anak di Krembangan, Senin kemarin. Anak-anak itu meresahkan warga, lalu kita bawa, periksa, ada yang kecanduan lem," ujar Fikser, Rabu (10/1) malam.
Fikser melanjutkan, dari 10 remaja tersebut hanya 2 remaja yang mengaku asli Surabaya, sisanya berasal dari kota lain. Mereka berkumpul di tempat tersebut untuk ngelem bersama.
"Dari 10 anak, anak Surabaya 2 sisanya luar kota, di bawah 17 tahun semua mereka," imbuhnya.
Fikser mengungkapkan, dari 10 remaja yang ngelem itu, salah satunya ada yang sedang hamil. Dia datang dengan pasangannya ke Surabaya, dan keduanya masih di bawah umur.
ADVERTISEMENT
"Anak ini ada hamil di luar nikah dengan pasangannya, umur sekitar 17 tahun. Luar Surabaya, pasangannya juga luar Surabaya, dari Jepara sama dari Nganjuk, belum menikah," terangnya.
Fikser menambahkan pihaknya sempat menawarkan para remaja yang putus sekolah itu untuk melanjutkan sekolah. Sebab pihaknya memiliki program anak asuh.
"Tapi mereka ndak mau, putus sekolah lama sekali. Sehingga kita bawa ke Liponsos (Keputih)," tukasnya.
10 remaja tersebut dihukum sosial dengan merawat orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di Liponsos Keputih. Setelah itu, mereka diserahkan ke Dinas Sosial (Dinsos) Jatim untuk dipulangkan ke kota asalnya.