Anak Penyandang Autisme Rentan Alami Gigi Berlubang

Konten Media Partner
3 September 2021 14:16 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pixabay.
zoom-in-whitePerbesar
Pixabay.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pakar Kedokteran Gigi Anak Universitas Airlangga (Unair) Drg. Udijanto Tedjosasongko, PhD., Sp.KGA(K) mengungkapkan, anak-anak dengan autisme cenderung mempunyai masalah kesehatan mulut.
ADVERTISEMENT
Penyebabnya, mulai dari kebiasaan mulut yang tidak normal, obat-obatan, hingga konsumsi makanan yang buruk.
“Anak-anak dan remaja dengan autisme biasanya menggunakan obat-obatan yang efek sampingnya berdampak pada gigi. Seperti sakit gigi (karies gigi), perubahan air liur, perdarahan berkepanjangan dan perubahan rasa,” kata Udijanto, Jumat (3/9).
Salah satu masalah gigi pada anak yang ia soroti adalah karies gigi atau gigi berlubang. Yakni masalah gigi dan mulut yang disebabkan oleh kerusakan email gigi.
“Karies gigi disebabkan bakteri pada gigi yang bertugas menghancurkan makanan dan menghasilkan asam perusak email gigi sehingga mengakibatkan kerusakan gigi. Sebaiknya ini segera didiagnosis untuk mempercepat penyembuhan,” ujarnya.
Untuk itu, ia menghimbau para orang tua agar melakukan kunjungan rutin ke dokter gigi. Karena hal itu adalah bagian yang sangat penting dalam membangun program kesehatan mulut yang baik untuk anak-anak. Tak terkecuali juga pada anak dengan autisme.
ADVERTISEMENT
"Artinya, mereka (anak berkebutuhan khusus) harus pergi ke dokter gigi untuk menjalani pemeriksaan gigi," tambahnya.
Membawa anak berkebutuhan khusus ke dokter gigi tentu bukanlah hal mudah. Untuk itu, ia menyarankan beberapa tips.
Di antaranya, mengajak anak datang ke dokter gigi lebih awal, melakukan tur berkeliling tempat pemeriksaan gigi yang menyenangkan.
Selain itu, jangan lupa untuk menginformasikan dokter gigi tentang sensitivitas sensorik anak, dan mengajak anak bermain menjadi dokter gigi di rumah juga bisa dilakukan.
“Umumnya penderita autisme masih mampu berkomunikasi, berinteraksi, berperilaku, dan belajar, walaupun dengan cara yang berbeda dari kebanyakan orang. Temani mereka selama perawatan. Tetap tenang dan santai. Serta usahakan untuk selalu ke dokter gigi yang sama,” pungkasnya.
ADVERTISEMENT