5 Cara Mencegah Terjadinya Bullying di Lingkungan PAUD

Konten Media Partner
13 Januari 2024 17:44 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anak korban PAUD. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak korban PAUD. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bullying atau intimidasi merupakan perilaku merendahkan yang dapat terjadi di berbagai lapisan masyarakat, termasuk di lingkungan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
ADVERTISEMENT
Pentingnya mengatasi bullying sejak dini tidak bisa diabaikan, karena ini adalah fase kritis dalam perkembangan karakter anak. Untuk menciptakan lingkungan PAUD yang aman dan mendukung, langkah-langkah preventif perlu diterapkan.
"Bullying merujuk pada tindakan agresif yang sengaja dilakukan untuk merugikan atau menakut-nakuti orang lain secara berulang. Di PAUD, ini bisa melibatkan perilaku fisik, verbal, atau sosial yang dapat memberikan dampak negatif pada perkembangan psikologis anak," ujar Jauharotur Rihlah, S.Pd. M.Pd, Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unusa, Sabtu (13/1).
Jauharotur lantas mengungkapkan jenis bullying yang terjadi di PAUD di antaranya bullying fisik yang melibatkan kekerasan fisik seperti pukulan atau tendangan. Kemudian bullying verbal termasuk ejekan, celaan, atau ancaman secara lisan. Serta bullying sosial yang mencakup isolasi sosial, penolakan, atau penyebaran gosip.
ADVERTISEMENT
"Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah bullying di lingkungan PAUD," imbuhnya.
Pertama, membentuk pendidikan prasekolah inklusif. Ini dapat dilakukan dengan mendorong keberagaman dan mengajarkan nilai-nilai toleransi untuk membangun pemahaman positif tentang perbedaan.
Kedua, pembentukan karakter. Seperti mengintegrasikan program pembentukan karakter yang menekankan nilai-nilai seperti empati, kerja sama, dan rasa tanggung jawab.
"Ketiga monitoring aktivitas anak. Dengan cara melakukan pengawasan yang cermat dari guru dan pengasuh. Ini dapat membantu mendeteksi tanda-tanda bullying lebih awal," paparnya.
Keempat, pendidikan non kekerasan. Dilakukan dengan mengajarkan cara menyelesaikan konflik dengan damai dan berkomunikasi secara efektif.
Kelima, partisipasi orang tua. Dilakukan dengan melibatkan orang tua dalam pengawasan dan mendukung kebijakan anti-bullying di PAUD.
"Penting untuk diingat bahwa pendekatan ini tidak hanya bertujuan untuk menanggulangi bullying saat itu, tetapi juga untuk membentuk karakter anak agar memiliki pemahaman yang baik tentang respek dan empati," terangnya.
ADVERTISEMENT
"Dengan menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung di PAUD, kita dapat memberikan pondasi yang kokoh bagi pertumbuhan anak-anak yang tangguh dan berempati," sambungnya.