14 Remaja Yatim dan Tunanetra di Surabaya Raih Penghargaan dari Kerajaan Inggris

Konten Media Partner
18 Februari 2024 8:56 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
14 remaja yang menerima penghargaan internasional The Duke of Edinburgh. Foto-foto: Masruroh/Basra
zoom-in-whitePerbesar
14 remaja yang menerima penghargaan internasional The Duke of Edinburgh. Foto-foto: Masruroh/Basra
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sebanyak 14 remaja di Surabaya menerima penghargaan internasional The Duke of Edinburgh. Ke 14 remaja ini berasal dari berbagai latar belakang sosial dan ekonomi dan merupakan binaan Yayasan Urunan Kebaikan Surabaya.
ADVERTISEMENT
Azel Raoul Reginald selaku Ketua Panitia Acara Penyematan Penghargaan DOE (Duke Of Edinburgh) International Award dan Peluncuran Program Yatim Design Academy mengungkapkan, ke 14 remaja tersebut meraih penghargaan dari Kerajaan Inggris setelah berhasil menyelesaikan tantangan yang diberikan.
"Mereka ditantang melakukan empat hal yang berguna bagi diri sendiri dan masyarakat. Dan itu konsisten dilakukan selama 6 bulan," ujar Azel saat ditemui Basra disela acara Penyematan Penghargaan Duke of Edinburgh’s International Award, Sabtu (17/2) kemarin.
Azel menjelaskan penghargaan internasional The Duke of Edinburgh merupakan sebuah Kerangka Kerja Global untuk konsistensi dan capaian pemuda di bidang pendidikan dan pembelajaran non formal.
Ajang tersebut menantang para pemuda untuk mengembangkan keterampilan baru, aktif secara fisik, belajar bekerja dalam kelompok dan belajar tentang kepemimpinan melalui serangkaian perjalanan petualangan dan menjadi relawan untuk masyarakat sekitar mereka.
Pria Asmara Dewa, remaja disabilitas tunanetra yang menerima penghargaan dari Kerajaan Inggris.
"Program ini dirancang untuk membantu pemuda mengembangkan kepemimpinan, kemandirian, dan keterampilan hidup yang bermanfaat. Selain itu, penghargaan ini sering dianggap sebagai prestasi yang membanggakan dan dapat memberikan keuntungan dalam hal pendidikan dan karier," terangnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, dijumpai dalam kesempatan yang sama Pemimpin Yayasan Urunan Kebaikan Surabaya Gusti M Hamdan Firmanta, mengatakan penghargaan ini diberikan pada anak muda usia 14-20 tahun. Dari 14 anak muda yang menerima penghargaan tersebut, 5 di antaranya adalah penyandang disabilitas tunanetra.
"Program penghargaan ini selama ini hanya diberikan kepada kalangan tertentu saja dan melalui sekolah-sekolah. Baru kali ini diberikan kepada anak muda dari keluarga pra-sejahtera, remaja yatim, dan tunanetra. Alhamdulillah dari 15 anak yang kamu ajukan, 14 di antaranya berhasil meraih penghargaan ini," jelas Gusti.
Gusti berharap penghargaan ini bisa membuka kesempatan berbagai hal lain yang lebih besar terutama mereka yang berkebutuhan khusus.
"Harapannya dari penghargaan ini bisa membuka pintu global sehingga mereka punya akses yang lebih baik. Karena selama ini anak yatim, dhuafa, disabilitas sedikit sekali aksesnya mendapat kegiatan positif. Jangankan berkegiatan positif, mereka biasanya masih berkutat dengan kegiatan dalam bidang ekonomi. Seperti memenuhi kebutuhan sehari-hari," terang Gusti.
ADVERTISEMENT
Salah satu remaja yang berhasil meraih penghargaan ini adalah Pria Asmara Dewa. Remaja berusia 18 tahun ini merupakan penyandang disabilitas tunanetra. Pria mengaku senang bisa meraih penghargaan dari The Duke of Edinburgh.
"Alhamdulillah, senang. Jadi motivasi untuk bisa berbuat banyak hal baik bagi banyak orang," tukas siswa SMA kelas 2 di salah satu sekolah di Surabaya ini.
Pria mendapat penghargaan ini usai melakukan berbagai kegiatan positif dan berkontribusi untuk sosial. Sebagai tunanetra Pria melakukan aksi sosial mengajar membaca Al-Quran braile kepada sesama tunanetra.