Viral Pemilik Rumah Ajak Tukang Sayur yang Numpang Berteduh untuk Makan

Ilustrasi tukang sayur keliling. (Foto: Dokumentasi pribadi oleh Nur Afidah)

Seorang tukang sayur yang awalnya hanya berniat numpang berteduh di sebuah rumah salah seorang warga baru-baru ini menarik perhatian publik. Sebab, tiba-tiba saja dirinya diajak makan bersama pemilik rumah.

Cerita mengenai perlakuan hangat tersebut dibagikan akun @statusfakta di Instagram, pada Jumat (19/11/2021). Dalam video berdurasi kurang dari semenit tersebut, tampak awalnya tukang sayur yang membawa gerobak menumpang berteduh di rumah warga.

Bukan tanpa sebab, ketika itu memang sedang turun hujan cukup deras. Berteduh pun menjadi solusi yang diambil sang tukang sayur, tentu agar dirinya tidak basah kehujanan hingga berujung sakit.

Tukang sayur disuruh makan dulu pas berteduh. (Foto: @statusfakta/Instagram)

Ketika berteduh itu, tiba-tiba saja pemilik rumah keluar dan mempersilahkan sang tukang sayur untuk masuk. Tak cuma sekadar untuk berteduh, tukang sayur kaget dirinya diajak ke meja dan diminta untuk makan.

"Berteduh pas kehujanan dipaksa suruh makan,” kata sang tukang sayur.

Pada meja tersebut, sudah tersedia berbagai macam lauk-pauk yang bisa disantap. Pemilik rumah yang merupakan seorang ibu-ibu itu pun meminta agar tidak sungkan menyantap hidangan yang sudah disiapkan.

Dengan senang hati, tukang sayur tersebut pun mulai mengambil nasi dan lauk. Ia akhirnya makan sambil menunggu hujan reda.

“Beginilah keramahan orang desa," lanjut sang tukang sayur.

Tak diketahui lokasi kejadiannya. Kini unggahan tersebut viral, ditonton dan direspons oleh ribuan orang. Beragam komentar diberikan warganet, kebanyakan yang merasa senang dengan kehangatan warga desa tersebut.

“Bangga jadi orang desa. Zaman SMP-SMA, kalau main ke rumah teman, dibikinin minum sama makanan. Benar-benar maksa dan tulus banget disuruh makan. Beda banget pas di kota ke rumah mertua, emak sama bapak aku gak dibikinin minum sama sekali, padahal emak-bapak bawa oleh-oleh seabreg dibawa pake kardus khas orang desa. Sampe sekarang kalo inget itu sedih banget,” sebut akun @tokoricka.

“Yang empunya rumah orang baik, yang disuguhin juga baik. Kalau di kota yang ada waswas karena gak semua orang yang dibaikin adalah orang baik,” ujar akun @naningrahmawati.

“Gitu emang kalo di desa. Bertamu gak ada suguhan itu kurang. Apalagi kalau yang dateng orang jauh dan sudah janjian dari lama. Beh, auto prasmanan di rumah,” kata akun @tenkaart.24. (bob)