Tak Mampu Beli Buku Tulis, Siswa Ini Mencatat Pelajaran di Daun Pisang

Pelajar di Filipina bernama Erlande Monter mencatat pelajaran di daun pisang karena tak sanggup membeli buku tulis. Foto: Facebook/Arcilyn Balbin Azarcon Lpt

Seorang pelajar di Filipina terpaksa mencatat pelajaran di daun pisang lantaran tak mampu membeli buku tulis. Siswa bernama Erlande Monter ini bersekolah di Lianga National Comprehensive School.

Erlande Monter memang berasal dari keluarga dengan latar belakang ekonomi rendah. Namun, bocah ini tak mau keterbatasan keluarganya menghambatnya untuk mendapatkan pendidikan yang layak.

Erlande Monter bahkan tidak malu mencatat pelajaran di kelas di atas daun pisang, karena keluarganya tak sanggup membelikannya buku tulis. Kisah Erlande ini viral usai dibagikan oleh sang guru di Facebook.

Guru Erlande, Arcilyn Balbin Azarcon Lpt, mengunggah foto muridnya itu yang tengah mencatat di kelas. Ia baru menyadari hal ini usai menyuruh muridnya mencatat pelajaran dari papan tulis.

Ia kemudian berjalan mengitari isi kelas dan melihat Erlande mencatat di atas daun pisang. Erlande bahkan tidak malu mengakui dirinya memang mencatat pelajaran di daun pisang di hadapan teman-temannya di sekolah.

Catatan Erlande Monter di atas daun pisang. Foto: Facebook/Arcilyn Balbin Azarcon Lpt

Unggahan Arcilyn Balbin Azarcon di Facebook dibagikan lebih dari lima ribu kali sejak diunggah pada 18 November 2019. Unggahan ini mendapat banyak respons dari warganet yang ingin membantu Erlande mendapatkan fasilitas belajar yang layak.

"Aku ingin mengirim buku catatan untuk anak ini. Apa kau memiliki alamatnya yang bisa kukirimi?," ujar Nona Torres.

"Aku ingin membantu anak ini. Bagaimana caraku menghubunginya?," tambah Junalie Cerias Dayao.

"Aku ingin membantu anak ini. Tolong kirimkan aku nama lengkapnya atau nama keluarganya agar aku bisa mentransfer sejumlah uang, terima kasih" ujar Estrella Marasigan Santos Champlin.

Melansir The Filipino Times, Erlande yang viral berhasil menarik perhatian dunia. Ia bahkan menerima beasiswa dari seorang pendeta di Kanada. Selain itu, sumbangan berupa bantuan alat tulis dan kebutuhan pendidikan lainnya juga didapatkan Erlande dari para warganet. (rin)