Penelitian Sebut Belalang Bisa Cium Sel Kanker Manusia, Begini Penjelasannya

Berita Viral
Membahas isu-isu yang lagi viral
Konten dari Pengguna
8 September 2022 9:49 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Viral tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Belalang. Foto: iStock
zoom-in-whitePerbesar
Belalang. Foto: iStock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sebuah fakta unik ditemukan ilmuwan baru-baru ini, mengenai belalang yang dipercaya mampu mencium sel kanker yang ada di tubuh manusia. Temuan tersebut lantas menuai sorotan publik.
ADVERTISEMENT
Mengutip Science Alert, peneliti merasa temuan tersebut penting karena jadi kemajuan dalam pengobatan kanker. Sebab, selain mendeteksi keberadaan, didapati bahwa belalang juga bisa tahu asal sel kanker dari individu atau riwayat, jenis, hingga keberadaannya.
Bila dapat memanfaatkan kemampuan belalang tersebut dalam perangkat atau teknologi medis, maka hal tersebut dianggap sebagai perkembangan luar biasa dalam bidang kesehatan.
Ilustrasi belalang. Foto: iStock
Kini studinya diterbitkan situs pracetak BioRxiv dengan tajuk temuan menjanjikan untuk mendeteksi kanker sedini mungkin. Perlu diketahui, mendeteksi kanker sedini mungkin sangatlah penting.
Pasalnya, tingkat kelangsungan hidup pasien yang terdeteksi di stadium 4 adalah 10-20 persen karena selnya telah menyebar ke bagian tubuh lainnya. Bila dibandingkan ketika kanker terdeteksi pada stadium 1, peluang hidup pasien bisa sebesar 80-90 persen.
ADVERTISEMENT
Ahli mikrobiologi dari Michigan State University, Christopher Contag, menjelaskan dalam studinya, deteksi belalang terbukti andal, sensitif, dan cepat, terjadi hanya dalam beberapa milidetik. Pengukurannya adalah perubahan aktivitas otak yang diambil oleh elektroda.
"Deteksi dini sangatlah penting dan kita harus pakai segala alat yang mungkin untuk mencapai itu, baik diciptakan atau diberikan kepada kita oleh seleksi alam selama jutaan tahun," ujar Contag. "Jika berhasil, kanker bakal jadi penyakit yang bisa diobati," tambahnya.
Belalang merupakan salah satu hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna Foto: iStock
Sejatinya, tengah ada pengembangan perangkat hidung bionik guna mendeteksi pergeseran senyawa organik volatil (VOC). Namun, penelitian itu masih jauh dari yang diharapkan. Karenanya, temuan belalang berpotensi memberi alternatif.
Tujuan ilmuwan saat ini adalah mempelajari cara kerja otak belalang guna bisa dipakai mendiagnosis penyakit. Mereka berencana menyadur kekuatan mengendus alami dari belalang.
ADVERTISEMENT
Menurut Contag, temuan ini masih sangat awal. Namun, peneliti dapat melanjutkan pengembangan perangkat pendeteksi. Nantinya, cara menggunakannya adalah dengan bernapas lewat pengkat yang lalu mendeteksinya.
"Secara teoritis, Anda bisa bernapas melalui perangkat, dan itu bakal mendeteksi kanker, membedakan jenis, dan bahkan stadiumnya," ujar rekayasawan biomedis Michigan State University, Debajit Saha. (bob)