Ikut Tim SAR Cari Orang Hilang, Ternyata Korban yang Dicari Adalah Dia Sendiri

Berita Viral
Membahas isu-isu yang lagi viral
Konten dari Pengguna
7 Oktober 2021 12:16 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Viral tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ada cerita kocak saat tim SAR di distrik Inegol, Turki mencari orang hilang. Pasalnya orang yang dilaporkan hilang tanpa sadar bergabung ke dalam tim penyelamat tersebut.
ADVERTISEMENT
Awalnya media lokal Turki melaporkan bahwa Beyhan Mutlu, yang tinggal di Distrik Inegol Provinsi Bursa Turki barat laut, diyakini hilang pada Selasa, 28 September 2021.
Mengutip NTV, Mutlu telah mengembara jauh dari teman-temannya di hutan sambil mabuk.
Istri dan teman-temannya melaporkan dia hilang setelah mereka tidak dapat menghubungi ponselnya selama beberapa jam.
Mutlu yang berusia 50 tahun kemudian bergabung dengan kelompok tim penyelemat yang ternyata sedang mencarinya.
Mereka kemudian mencari jejak orang yang dicari sesuai petunjuk yang didapat. Termasuk di titik terakhir dilaporkan hilang,
Ketika anggota tim pencari mulai memanggil namanya, Mutlu menjawab dengan polosnya "Saya di sini."
Setelah kebenaran ini terungkap, Mutlu diantarkan ke rumahnya dan tanpa mendapat hukuman.
ADVERTISEMENT
Aparat keamanan mengatakan mereka tidak tahu Mutlu adalah orang yang mereka cari.
Mutlu sempat bergabung dengan regu pencari selama beberapa jam sebelum ia menemukan dirinya sendiri.
Turki adalah satu satu negara yang berada di wilayah Timur Tengah. Meskipun mayoritas penduduknya beragama Islam, Turki mengizinkan konsumsi alkohol bagi warganya.
Walaupun begitu, otoritas Turki sempat memberikan larangan konsumsi alkohol untuk menangani pandemi Covid-19 pada April.
Kebijakan ini menuai amarah beberapa masyarakat.
Mereka menilai konsumsi alkohol tidak ada hubungannya dengan pandemi Covid-19. Mereka juga takut larangan tersebut akan berlaku dalam jangka panjang. (ace)