Siklus Krebs: Mengenal Proses dan Tempat Terjadinya

Konten dari Pengguna
21 Desember 2020 18:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi SIklus Krebs. Sumber: Rumusbilangan.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi SIklus Krebs. Sumber: Rumusbilangan.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Siklus Krebs ditemukan oleh dokter dan ahli biokimia asal Jerman, yaitu Hans Adolf Krebs. Pada temuannya ini ia menjelaskan bahwa Siklus Krebs adalah rangkaian reaksi kimia yang terjadi pada sel makhluk hidup untuk menghasilkan energi. Pada prosesnya, tidak semudah yang dibayangkan karena memang dalam tubuh kita sendiri memilki bagian yang kompleks yang tersusun sedemikian rupa atas anugerah dari Tuhan.
ADVERTISEMENT
Makhluk hidup memerlukan respirasi aerob, yang artinya melibatkan pemecahan sempurna dari substrat dengan adanya oksigen. Respirasi aerob berlangsung di mitokondria sel dan menghasilkan lebih banyak energi. Respirasi tersebut yang menyebabkan terjadinya Siklus Krebs dan menghasilkan energi dari asetil ko-A, yaitu perubahan dari asam piruvat hasil glikolisis.
Dalam Siklus Krebs, terdapat dua tahapan penting, yaitu dekarboksilasi oksidatif dan Siklus Krebs itu sendiri. Dekarboksilasi oksidatif adalah tahap perubahan asam piruvat menjadi asetil ko-A. Selanjutnya, asetil ko-A akan dibawa ke matriks mitokondria untuk menjalani Siklus Krebs.

Siklus Krebs Berlangsung Berlangsung dari Molekul Asetil Ko-A

Dilansir dari platform pembelajaran Kemendikbud, molekul asetil ko-A memasuki siklus krebs untuk menghasilkan ATP, NADH, FADH2, dan CO2. Tahapan-tahapan ini ini akan membentuk lingkaran sehingga disebut dengan siklus.
ADVERTISEMENT
Siklus dimulai dengan asetil ko-A berikatan dengan oksaloasetat membentuk sitrat. Reaksi tersebut dikatalisis oleh enzim sitrat sintase. Kemudian, sitrat akan diubah menjadi isositrat oleh enzim akonitase. Isositrat tersebut diproses menjadi alfa-ketoglutarat oleh enzim isositrat dehidrogenase. Reaksi ini melepaskan CO2 dan menghasilkan NADH.
Selanjutnya, alfa-ketoglutarat atau a-ketoglutarat diubah menjadi suksinil ko-A oleh enzim alfa ketoglutarat dehidrogenase. Reaksi ini juga melepaskan CO2 dan menghasilkan NADH. Suksinil ko-A tersebut kemudian diproses menjadi suksinat oleh enzim suksinil ko-A sintetase. Proses ini menghasilkan GTP yang kemudian dapat diubah menjadi ATP.
Lanjut dengan proses dalam menghasilkan NADH. Suksinat dari proses sebelumnya diubah menjadi fumarat oleh enzim suksinat dehidrogenase dan menghasilkan FADH2. Fumarat tersebut akan diubah menjadi malat oleh enzim fumarase. Malat kemudian diproses menjadi oksaloasetat oleh enzim malat dehidrogenase.
ADVERTISEMENT
Perlu diketahui, satu molekul asetil ko-A yang diproses dalam siklus krebs dapat menghasilkan 1 ATP, 3 NADH, 1 FADH2, dan 2 CO2. Pada proses satu satu molekul glukosa dapat dipecah menjadi dua asetil ko-A, maka satu molekul glukosa dapat menghasilkan 2 ATP, 6 NADH, 2 FADH2, dan 4 CO2. Molekul NADH dan FADH2 yang sudah terbentuk nantinya akan memasuki proses transfer elektron untuk menghasilkan ATP.
Begitulah silkus tersebut terjadi terus-menerus hingga menghasilkan sebuah energi yang diperlukan untuk metabolisme makluk hidup. Semoga bermafaat, ya! (AA)