Mengenal Ajaran Suci Purana di Nusantara sesuai Kearifan Lokal

Konten dari Pengguna
14 Desember 2023 17:11 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ajaran suci Purana di Nusantara sesuai kearifan lokal. Sumber: pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Ajaran suci Purana di Nusantara sesuai kearifan lokal. Sumber: pexels.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sama seperti agama lainnya, dalam agama Hindu juga memuat berbagai ajaran keagamaan yang harus dilakukan oleh setiap umat. Salah satunya adalah terkait dengan ajaran suci Purana di Nusantara sesuai kearifan lokal.
ADVERTISEMENT
Seperti yang diketahui bahwa umat Hindu di Indonesia memiliki sejumlah adat dan tradisi keagamaan yang telah disesuaikan dengan kearifan bangsa. Hal ini bisa terlihat pada masyarakat Hindu yang ada di Pulau Bali.

Ajaran Suci Purana di Nusantara sesuai Kearifan Lokal

Ajaran suci Purana di Nusantara sesuai kearifan lokal. Sumber: pexels.com
Berikut ini adalah ajaran suci Purana di Nusantara sesuai kearifan lokal yang dikutip dari buku Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti SMP Kelas VIII, Ni Kadek Suparthi (2021:12-18).

1. Ajaran jyotisa

Perhitungan dalam ilmu jyotisa menggunakan bumi sebagai patokan, di mana planet lain mengitarinya. Hal ini digunakan untuk penyederhanaan perhitungan astronomi yang dilakukan. Sebab, kitab Weda menganut heliosentris, bukan geosentris.
Masyarakat Hindu di Bali menerapkan ajaran jyotisa sebagai ilmu Wariga atau Dewasa yang sering digunakan dalam menentukan hari baik di bidang pertanian, perjodohan, kelahiran, pendewasaan, dan lainnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, penerapan ajaran jyotisa juga ditemukan di daerah Jawa yang dikenal dengan sebutan primbon. Jadi, primbon adalah ilmu tentang ramalan perbintangan atau astrologi dalam masyarakat Jawa.

2. Ajaran Wyakarana

Penerapan ajaran wyakarana sesuai kearifan lokal bisa terlihat dalam tata bahasa Jawa Kuno di daerah Jawa dan tata bahasa Bali di daerah Bali. Sedangkan masyarakat Kalimantan mengenal bahasa Dayak atau Ot Danum.

3. Ajaran Chanda

Ajaran Chanda yang sesuai kearifan lokal bisa ditemukan dalam bidang Dharma Gita. Ada banyak lagu yang ditemukan dalam kehidupan masyarakat lokal. Artinya, budaya dan kearifan lokal diterima dengan baik sehingga memungkinkan etnis Hindu mempunyai tembang atau kidungnya sendiri.
Inilah yang kemudian disebut sebagai kebhinekaan dalam wadah Hindu Nusantara. Beberapa kidung tersebut antara lain Tembang Kandayu Mambuwur Behas Hambaruan, Kidung SInom Ketawang, Kidung Panjang Ilang, dan lainnya.
ADVERTISEMENT

4. Ajaran Nirukta

Ajaran Niruka bisa dilihat dalam hal nama-nama Dewa yang dipercaya sebagai manifestasi Hyang Widhi Wasa. Contohnya masyarakat Bali yang mengenal istilah Bhatara, Ratu Ayu, dan Ratu Gede.

5. Ajaran Kalpa

Penerapan ajaran Kalpa yang sesuai kearifan lokal bisa terlihat dari berbagai jenis upacara adat di Indonesia. Salah satunya adalah upacara Panca Yajna yang dilaksanakan masyarakat Hindu di Bali, yang berupa upacara Piodalan, Pawiwahan, Ngaben, dan sebagainya.
Demikian ulasan tentang ajaran suci Purana di Nusantara sesuai kearifan lokal dalam ajaran Hindu yang menarik untuk dipelajari. (Anne)