Teori Warna: Pengertian, Lingkaran Warna, dan Warna Dasar

Konten dari Pengguna
12 Juni 2021 11:37 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Unik tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi warna. Foto: Mathias Appe via Flickr
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi warna. Foto: Mathias Appe via Flickr
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Teori warna merupakan kumpulan pedoman yang digunakan oleh para desainer untuk berkomunikasi melalui skema warna yang menarik.
ADVERTISEMENT
Teori warna dalam desain grafis sangat penting untuk melakukan branding agar sesuatu terlihat lebih menarik. Menurut 99design, seseorang akan memutuskan apakah mereka menyukai sesuatu dalam 90 detik atau kurang, dan salah satu faktornya adalah soal warna.
Pada kehidupan sehari-hari, kita akan melihat berbagai jenis warna. Menurut AzCentral, para ilmuwan telah mengatakan bahwa mata manusia bisa melihat 10 juta warna.

Teori Tentang Warna Color Wheel

Iustrasi teori warna color wheel. Foto: Color Matters
Teori lingkaran warna atau color wheel merupakan roda yang menggolongkan warna dalam tiga kelompok, yaitu warna primer, warna sekunder, dan warna tersier.
Menurut sejarahnya, pengelompokkan tersebut pertama kali ditemukan oleh Sir Issac Newton pada 1666.
1. Warna Primer
Warna primer terdiri dari warna merah, kuning, biru. Ketiga warna tersebut adalah tiga warna pigmen yang tidak dapat dicampur atau dibentuk oleh kombinasi warna lain. Seluruh warna lain juga berasal dari tiga warna ini.
ADVERTISEMENT
2. Warna Sekunder
Warna sekunder adalah hijau, oranye, dan ungu. Ketiga warna tersebut adalah warna yang terbentuk dari percampuran warna primer.
3. Warna Tersier
Warna tersier merupakan gabungan dari warna primer dan sekunder. Gabungan warna ini akan menghasilkan warna yang lebih banyak dan beragam.

Tiga Warna Premier

1. Merah
Merah adalah warna yang terkait dengan api, kekerasan, peperangan, cinta, dan gairah. Mengutip Smashing Magazine, merah sebenarnya memiliki efek fisik pada seseoarang, yakni meningkatkan tekanan darah, tingkat pernapasan, metabolisme manusia.
Bunga mawar berwarna merah. Foto: Bernard Spragg via Flickr
Pada dunia barat, merah memiliki asosiasi yang berbeda. Contohnya di Tiongkok, merah adalah warna kemakmuran dan kebahagiaan.
Hal ini juga bisa digunakan untuk menarik keberuntungan. Dalam budaya timur lainnya, warna merah dikenakan oleh pengantin wanita pada hari pernikahan mereka.
ADVERTISEMENT
2. Kuning
Kuning sering dianggap sebagai warna hangat, terang, dan paling berenergi. Warna kuning juga dapat dikaitkan dengan kebahagiaan dan sinar matahari.
Kuning juga diartikan sebagai harapan. Hal ini terlihat di beberapa negara saat pita kuning disematkan kepada orang-orang yang berperang. Kuning juga diartikan dengan bahaya, meski tidak sekuat merah.
Ilustrasi warna kuning. Foto: Pixabay
Lalu, di beberapa negara negara lainnya, kuning memiliki konotasi yang sangat berbeda. Misalnya di Mesir, kuning diartikan sebagai berkabung. Sementara di Jepang, kuning diartikan sebagai keberanian.
3. Biru
Biru sering dikaitkan dengan kesedihan dalam bahasa Inggris. Biru juga digunakan secara luas untuk mewakili ketenangan dan tanggung jawab.
Biru juga dikaitkan dengan perdamaian dan memiliki konotasi spiritual dan agama dalam berbagai budaya. Contohnya, Virgin Mary yang digambarkan menggunakan jubah biru.
Langit bewarna biru. Foto: Bart Lumber via Flickr
Khusus desain, pemilihan warna biru dapat berdampak besar pada persepsi desain. Biru muda sering diartikan dengan santai dan menenangkan.
ADVERTISEMENT
Biru cerah diartikan dengan memberikan energi dan rasa yang menyegarkan. Sedangkan biru tua, sangat bagus untuk website atau desain perusahaan yang mengutamakan kekuatan dan keandalan.

Harmoni Warna

Ilustrasi harmoni warna. Foto: Andy Saleh. via Flickr
Berdasarkan visual, harmoni adalah sesuatu yang enak dipandang. Hal ini melibatkan pengalaman visual audiens dan menciptakan batin yang tenang.
Ketika sesuatu yang tidak harmonis menghasilkan rasa bosan atau terasa kacau, maka manusia akan menolak informasi tersebut karena kurang merangsang.
Ringkasnya, harmoni warna adalah keseimbangan dinamis yang akan merangsang audiens.
Itulah penjelasan mengenai teori warna. Teori ini sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, terutama bagi dunia desain grafis.
(MRT)