Syarat dan Waktu Itikaf Sesuai Sunnah Rasulullah

Berita Terkini
Penulis kumparan
Konten dari Pengguna
7 Mei 2021 16:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Waktu itikaf. Sumber: flickr.com
zoom-in-whitePerbesar
Waktu itikaf. Sumber: flickr.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Itikaf merupakan ibadah sunnah yang biasa dikerjakan pada saat bulan ramadhan, terutama saat 10 hari terakhir bulan ramadhan. Ibadah ini mengharuskan umat muslim untuk berdiam diri di masjid dan memperbanyak amalan sunnah lainnya. Syarat dan waktu itikaf sudah dijelaskan secara rinci dalam islam.
ADVERTISEMENT
Meski hukumnya adalah sunnah, namun umat muslim yang mengerjakan itikaf di bulan ramadhan akan mendapat banyak keutamaan dan pahala yang besar dari Allah SWT. Oleh karena itulah, tidak heran jika banyak umat muslim yang melakukan itikaf saat bulan ramadhan.

Syarat Itikaf Menurut Agama Islam

Terdapat berbagai syarat itikaf yang menjadi penentu sah atau tidaknya ibadah yang kita kerjakan. Berikut adalah syarat-syarat tersebut.
1. Islam
2. Berakal sehat atau tamyiz
3. Bertempat di masjid
4. Suci dari hadats besar
5. Izin suami bagi istri
Sedangkan rukun itikaf hanya ada dua, yaitu niat itikaf serta berdiam diri di dalam masjid.

Waktu Itikaf Sesuai Sunnah Rasulullah

Waktu itikaf sesuai sunnah rasulullah yang dikutip dari buku Panduan Ramadhan: Bekal Meraih Ramadhan Penuh Berkah karya Muhammad Abduh Tuasikal (2014) adalah pada saat 10 hari terakhir bulan ramadhan. Hal ini semakin diperjelas dalam HR. Bukhari yang berbunyi sebagai berikut.
ADVERTISEMENT
“Nabi Muhammad SAW selalu beritikaf pada sepuluh hari terakhir dari bulan ramadhan hingga beliau wafat, kemudian istri-istri beliau beritikaf sepeninggalnya.”
Bagi umat muslim yang melewatkan itikaf pada akhir bulan ramadhan, maka bisa mengerjakannya pada sepuluh hari di bulan syawal sebagaimana yang dijelaskan dalam HR. Bukhari berikut ini.
“Rasulullah hendak itikaf. Ketika beliau beranjak menuju ke tempat itiaf, maka (ketika itu) beliau melihat kemah-kemah Aisyah, Hafshah, dan Zainab, maka Rasulullah bersabda, ‘Apakah mereka benar-benar menginginkan kebaikan dengan perbuatan ini?’ Maka beliau kembali dan tidak jadi melakukan itikaf di bulan ramadhan sehingga beliau beritikaf 10 hari di bulan syawal.”
Demikian penjelasan tentang waktu dan syarat itikaf yang perlu diketahui oleh umat muslim sekaligus diamalkan. Semoga bermanfaat. (AS)
ADVERTISEMENT