Rangkuman Tafsir Surah Ali Imran Ayat 190-191 tentang Berpikir Kritis

Berita Terkini
Penulis kumparan
Konten dari Pengguna
8 September 2022 18:49 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi membaca Surah Ali Imran. Foto: unsplash.com/sohaib_alkharsa
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi membaca Surah Ali Imran. Foto: unsplash.com/sohaib_alkharsa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Alquran adalah kitab umat Islam yang Allah SWT turunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Di dalam Alquran memuat tentang akidah, ibadah dan muamalah, hukum, sejarah, akhlak, dan ilmu pengetahuan. Salah satunya dalam Surah Ali Imran ayat 190-191. Secara garis besar, Surah Ali-Imran ayat 190-191 menjelaskan tentang sikap berpikir kritis. Mengapa demikian? Berikut penjelasannya.
ADVERTISEMENT

Rangkuman Tafsir Surah Ali Imran Ayat 190-191

Surah Ali Imran merupakan surah yang ke-3 dalam Alquran setelah Surah Al Fatihah dan Surah Al Baqarah. Surah yang terdiri dari 200 ayat ini memiliki arti surah tentang keluarga Imran. Sebab, surah tersebut memuat kisah keluarga Imran yang di dalam kisah itu disebutkan kelahiran Nabi Isa, persamaan kejadiannya dengan Nabi Adam, kenabian dan beberapa mukjizatnya, serta disebut pula kelahiran Maryam binti Imran.
Dikutip dari buku Tafsir Ibnu Katsir Jilid 4 karya Dr. ‘Abdhullah bin Muhammad bin ‘Abdurrahman bin Ishaq Alu Syaikh (2004), isi dari Surat Ali Imran ayat 190-191 adalah:
نَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi. (QS. Ali Imran: 190)
ADVERTISEMENT
Ayat tersebut berisi tentang ketinggiannya dan keluasannya, dan yang ini dalam hamparannya, kepadatannya serta tata letaknya, dan semua yang ada pada keduanya benipa tanda-tanda yang dapat disaksikan lagi amat besar, seperti bintang-bintang yang beredar dan yang tetap, lautan, gunung-gunung dan padang pasir, pepohonan, tumbuh-tum-buhan, tanam-tanaman dan buah-buahan serta hewan-hewan, barang-barang tambang, serta berbagai macam manfaat yang berancka warna, bermacam-macam rasa, bau, dan kegunaannya.
وَاخْتِلافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ
dan silih bergantinya malam dan siang. (QS. Ali Imran: 190)
Maksud dari ayat tersebut adalah saling bergiliran dan saling mengurangi panjang dan pendeknya; adakalanya yang ini panjang, sedangkan yang lainnya pendek, kemudian keduanya menjadi sama. Setelah itu yang ini mengambil sebagian waktu dari yang lain hingga ia menjadi panjang waktunya, yang sebelum itu pendek, dan menjadi pendeklah yang tadinya panjang. Semuanya itu berjalan berdasarkan pengaturan dari Tuhan Yang Mahaperkasa lagi Maha Mengetahui.
ADVERTISEMENT
لَآيَاتٍ لِأُولِي الْأَلْبَابِ
terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal. (QS. Ali Imran: 190)
Yakni, akal-akal yang sempurna lagi memiliki kecerdasan, karena hanya yang demikianlah yang dapat mengetahui segala sesuatu dengan hakikatnya masing-masing secara jelas dan gamblang.
Ilustrasi Surah Ali Imran ayat 190-191. Foto: unsplash.com/masjidmaba
الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَى جُنُوبِهِمْ
Orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring. (QS. Ali Imran: 191)
Ayat ini seperti yang disabdakan Rasulullah SAW:
Shalatlah sambil berdiri. Jika kamu tidak mampu berdiri, maka salatlah sambil duduk; dan jika kamu tidak mampu sambil duduk, maka salatlah dengan berbaring pada lambungmu.
Mereka tidak pernah terputus dari berdzikir mengingat-Nya dalam semua keadaan mereka. Lisan, hati, dan jiwa mereka semuanya selalu mengingat Allah SWT.
ADVERTISEMENT
وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ
dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi. (QS. Ali Imran: 191)
Mereka memahami semua hikmah yang terkandung di dalamnya yang menunjukkan kepada kebesaran Penciptanya, kekuasaan-Nya, pengetahuan-Nya, hikmah-Nya, pilihan-Nya, dan rahmat-Nya.
Barang siapa memandang dunia tanpa dibarengi dengan pandangan mengambil pelajaran, maka akan padamlah sebagian dari pandangan mata hatinya sesuai dengan kelalaiannya.
الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَى جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ
رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَذَا بَاطِلا
(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia." (QS. Ali Imran: 191)
ADVERTISEMENT
Tidak sekali-kali Allah ciptakan semuanya sia-sia melainkan dengan sebenarnya, agar orang-orang yang berbuat buruk dalam per-buatannya Allah berikan balasan yang setimpal kepada mereka, dan Allah berikan pahala yang baik kepada orang-orang yang berbuat baik.
Kemudian orang-orang mukmin menyucikan Allah dari perbuatan sia-sia dan penciptaan yang batil. Untuk itu mereka mengatakan.
سُبْحَانَكَ
Mahasuci Engkau. (QS. Ali Imran: 191)
Yaitu Mahasuci Engkau dari perbuatan menciptakan sesuatu dengan sia-sia.
فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
maka peliharalah kami dari siksa neraka. (QS. Ali Imran: 191)
Peliharalah kami, wahai Tuhan yang menciptakan semua makhluk dengan sebenarnya dan adil. Wahai Tuhan Yang Mahasuci dari segala kekurangan, cela dan perbuatan sia-sia, peliharalah kami dari azab neraka dengan upaya dan kekuatan-Mu. Berilah kami taufik (bimbingan) untuk mengerjakan amal-amal yang menyebabkan Engkau rida kepada kami. Berilah kami taufik kepada amal saleh yang dapat menuntun kami ke dalam surga yang penuh dengan kenikmatan. Lindungilah kami dari azab-Mu yang amat pedih.
ADVERTISEMENT
Demikianlah penjelasan tentang tafsir dari Surat Ali Imran ayat 190-191. Dari ayat di atas, kita disadarkan bahwa Allah SWT Maha Besar yang dibuktikan dengan pergantian siang dan malam. Maka dari itu, sudah sepatutnya kita berdoa dan berdzikir dalam berbagai kondisi agar terhindar dari siksa api neraka. (MZM)