Penjelasan Mengenai Struktur Sel Darah Merah pada Manusia

Berita Terkini
Penulis kumparan
Konten dari Pengguna
30 November 2021 18:42 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
https://pixabay.com/users/colin00b-346653/ - Struktur Sel Darah Merah pada Manusia
zoom-in-whitePerbesar
https://pixabay.com/users/colin00b-346653/ - Struktur Sel Darah Merah pada Manusia
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Struktur sel darah merah pada manusia merupakan gabungan unsur-unsur yang membentuk sel darah merah. Seperti kita ketahui, sel darah merah adalah sel yang terbanyak di dalam darah. Karena sel ini mengandung senyawa yang berwarna merah, yaitu hemoglobin, maka dengan sendirinya darah berwarna merah.
ADVERTISEMENT
Jika dilihat dengan bantuan mikroskop, sel darah merah dapat dilihat dengan mudah pada sediaan hapus dengan pewarnaan MGG, SDM tampak sebagai sel-sel bulat tidak berinti, yang menutup lapangan pandangan. Jika dilihat dari satu arah, sel darah merah terlihat sebagai lingkaran. Namun, bila dilihat dalam arah yang tegak lurus dari arah yang pertama, akan tampak bentuk penampang dwicekung atau bikonkaf dari sel darah merah.

Struktur Sel Darah Merah pada Manusia

Eritrosit adalah bagian utama dari sel-sel darah. Setiap milliliter darah mengandung rata-rata sekitar 5 miliar eritrosit (sel darah merah), yang secara klinis sering dilaporkan dalam hitung sel darah merah sebagai 5 juta per millimeter kubik (mm3).
Eritrosit bentuknya adalah lempeng bikonkaf dengan sel gepeng berbentuk piringan yang dibagian tengah di kedua sisinya mencekung, seperti sebuah donat dengan bagian tengah gepeng dan bukan berlubang. Diameternya 8 µm, tepi luar tebalnya 2 µm dan bagian tengah 1 µm.
https://pixabay.com/users/qimono-1962238/
Sel darah merah memiliki struktur yang jauh lebih sederhana dibandingkan kebanyakan sel lainnya pada manusia. Pada hakikatnya, sel darah merah merupakan suatu membran yang membungkus larutan hemoglobin (protein ini membentuk sekitar 95% protein intrasel sel darah merah), dan tidak memiliki organel sel, misalnya mitokondria, lisosom atau aparatus Golgi.
ADVERTISEMENT
Sel darah manusia tidak memiliki inti. Namun, sel darah merah tidak inert secara metabolis. Melalui proses glikolisis, sel darah merah membentuk ATP yang berperan penting dalam proses untuk memperthankan bentuknya yang bikonkaf dan juga dalam pengaturan transpor ion (mis. oleh Na+-K+ ATPase dan protein penukar anion serta pengaturan air keluar-masuk sel. Bentuk bikonkaf ini menigkatkan rasio permukaan-terhadap-volume sel darah merah sehingga mempermudah pertukaran gas.
Dalam buku Mengenai Sel-sel Darah dan Kelainan Darah, Novi Khila Firani, 2018, sel darah merah mengandung komponen sitoskeletal yang berperan penting dalam menentukan bentuknya. Struktur sel darah merah kadang-kadang muncul dalam tumpukan, atau kadang tersusun bersampingan. Formasi ini biasa disebut roleaux formation, dan akan muncul lebih banyak ketika tingkat serum protein dinaikkan, seperti contoh ketika peradangan terjadi.
ADVERTISEMENT
Limpa berperan sebagai waduk eritrosit, tetapi hal ini dibatasi dalam tubuh manusia. Di beberapa hewan mamalia, seperti anjing dan kuda, limpa mengurangi eritrosit dalam jumlah besar, yang akan dibuang pada keadaan bertekanan, di mana proses ini akan menghasilkan kapasitas transpor oksigen yang tinggi. (DNR)