Pengertian Konservasi In-Situ dan Perbedaannya dengan Konservasi Ex-Situ

Berita Terkini
Penulis kumparan
Konten dari Pengguna
1 September 2023 17:49 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Konservasi In-Situ. Foto: dok. Unsplash/Nikolay Tchaouchev
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Konservasi In-Situ. Foto: dok. Unsplash/Nikolay Tchaouchev
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Konservasi in-situ merupakan salah satu metode konservasi yang diterapkan untuk menjaga dan mencegah kepunahan fauna serta flora. Selain metode konservasi in situ, terdapat pula konservasi ex-situ yang juga diterapkan untuk menjaga kelestarian flora serta fauna.
ADVERTISEMENT
Kedua metode konservasi tersebut memiliki perbedaan yang signifikan. Perbedaan metode konservasi tersebut dapat dilihat dari lokasi untuk melakukan konservasi.

Mengenal Konservasi In-Situ

Ilustrasi Konservasi In-Situ. Foto: dok. Unsplash/Heather M. Edwards
Mengutip buku berjudul Praktik-Praktik Konservasi Lingkungan secara Tradisional di Jawa, Purnomo (2015: 19), secara umum, metode konservasi keanekaragaman hayati dapat dilakukan dengan cara konservasi in situ dan konservasi ex situ.
Konservasi in situ merupakan konservasi yang dilakukan dengan cara mengkonservasi flora-fauna di dalam lingkungan asal atau lingkungan asli. Dengan metode konservasi in situ, flora dan fauna akan dijaga di dalam ekosistem secara alami tanpa adanya campur tangan manusia.
Metode konservasi in-situ di Indonesia dapat dikatakan sebagai model konservasi alam klasik yang mengacu pada bentuk kawasan konservasi konservasi seperti taman nasional, taman wisata alam, taman hutan raya, cagar alam, suaka margasatwa, taman buru, dan lain sebagainya.
ADVERTISEMENT
Metode konservasi in situ diadaptasi dari Taman nasional Yellow Stone Amerika Serikat yang merupakan kawasan konservasi dikelola dengan pendekatan yang ketat. Metode konservasi ini disebut sebagai model yang ideal dan menjadi rujukan pengelolaan kawasan konservasi yang ada di seluruh dunia.
Konservasi in situ secara nasional dibagi menjadi dua kelompok besar yaitu Kawasan Suaka Alam (KSA) yang merupakan konservasi dengan tujuan melindungi sistem penyangga kehidupan dan pengawetan keanekaragaman hayati serta ekosistemnya.
Kelompok konservasi in situ secara nasional lainnya adalah Kawasan Pelestarian Alam (KPA). Kawasan Pelestarian Alam ini merupakan kawasan konservasi yang tujuannya sama dengan KSA namun, KPA memiliki unsur pemanfaatan secara berkelanjutan. Contoh kawasan KPA antara lain taman nasional, taman wsata alam, dan sejenisnya
ADVERTISEMENT

Perbedaannya Konservasi In-Situ dengan Ex-Situ

Ilustrasi Konservasi In-Situ, Sumber: Unsplash/Steven Kamenar
Berbeda dengan in-situ, metode konservasi ex-situ merupakan metode konservasi untuk mengkonservasi spesies flora dan fauna di luar habitatnya.
Dengan metode konservasi ini, spesies-spesies langka dari habitat alaminya yang tidak aman atau terancam dan mendapatkan campur tangan manusia. Contoh konservasi ex-situ adalah kebun raya, arboretum, kebun binatang dan aquarium.
Demikian pembahasan singkat mengenai konservasi in-situ beserta perbedaannya dengan konservasi ex-situ. Pembahasan ini dapat memperkaya pengetahuan siswa khususnya tentang konservasi alam. (DAP)