Kontraksi Otot yang Digunakan pada Pernapasan Dada

Berita Terkini
Penulis kumparan
Konten dari Pengguna
8 Maret 2024 20:19 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Pernapasan dada merupakan pernapasan yang memanfaatkan kontraksi otot tulang rusuk. Foto: Unsplash/Elijah Hiett
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Pernapasan dada merupakan pernapasan yang memanfaatkan kontraksi otot tulang rusuk. Foto: Unsplash/Elijah Hiett
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pernapasan merupakan proses udara dari hidung ke paru-paru maupun sebaliknya. Proses pernapasan sendiri terbagi menjadi dua, yakni dada dan perut. Pernapasan dada merupakan pernapasan yang memanfaatkan kontraksi otot tulang rusuk.
ADVERTISEMENT
Sedangkan pernapasan perut mekanismenya menggunakan otot-otot diafragma. Dari mekanisme tersebut membuat pernapasan dada berbeda dengan pernapasan perut.

Kontraksi Otot pada Pernapasan Dada

Ilustrasi Pernapasan dada merupakan pernapasan yang memanfaatkan kontraksi otot tulang rusuk. Foto: Unsplash/Eli DeFaria
Dikutip dari buku Explore Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP/MTs Kelas VIII oleh Tri Cahyani, dkk (2019), pernapasan dada merupakan pernapasan yang memanfaatkan kontraksi otot tulang rusuk. Pada pernapasan dada dihasilkan napas yang pendek karena kapasitas paru-paru tidak digunakan seluruhnya.
Tahap inspirasi pada pernapasan dada dimulai saat otot-otot antartulang rusuk berkontraksi sehingga menyebabkan tulang rusuk dan tulang dada terangkat.
Terangkatnya tulang-tulang ini menyebabkan rongga dada membesar sehingga paru-paru juga mengembang. Paru-paru yang mengembang menyebabkan tekanan udara di dalamnya berkurang sehingga udara luar masuk ke dalam paru-paru.
Tahap ekspirasi pada pernapasan dada dimulai saat otot-otot antartulang rusuk berelaksasi yang menyebabkan tulang rusuk dan tulang dada turun ke posisi semula.
ADVERTISEMENT
Turunnya tulang-tulang ini menyebabkan rongga dada mengecil sehingga paru-paru juga ikut mengecil. Hal ini menyebabkan tekanan udara di dalam paru-paru membesar sehingga udara di dalam paru-paru terdorong keluar melalui hidung.

Perbedaan Pernapasan Dada dan Perut

Ilustrasi perbedaan pernapasan dada dan perut. Foto: Unsplash/Darius Bashar
Sebagai dua mekanisme pernapasan yang berbeda, perbedaan antara pernapasan dada dengan perut yakni:

1. Otot yang Digunakan

Pernapasan dada melibatkan otot interkostal (antar tulang rusuk) dan otot-otot leher, serta otot bahu yang turut berperan dalam gerakan naik turunnya dada.
Sedangkan pernapasan perut mengandalkan otot diafragma, yang merupakan otot utama pernapasan, serta otot-otot abdominal yang membantu menggerakkan perut naik dan turun.

2. Gerakan yang Terlihat

Pada pernapasan dada, terlihat gerakan naik turun pada dada saat menghirup dan menghembuskan napas. Sedangkan pada pernapasan perut, gerakan naik turun terjadi pada perut dengan dada yang cenderung tetap stabil.
ADVERTISEMENT

3. Kedalaman Pernapasan

Pernapasan dada cenderung lebih dangkal dan hanya melibatkan bagian atas paru-paru. Sementara pernapasan perut membuat udara untuk masuk lebih dalam ke dalam paru-paru sehingga mengisi seluruh bagian paru-paru dengan oksigen.

4. Efisiensi

Pernapasan dada cenderung kurang efisien pada keadaan tertentu karena menggunakan lebih banyak energi dan tidak mengisi seluruh kapasitas paru-paru.
Sementara itu, pernapasan perut lebih efisien karena menggunakan lebih sedikit energi dan mengisi seluruh kapasitas paru-paru dengan oksigen. Namun, kedua pernapasan tersebut tentunya digunakan sesuai kondisi yang diperlukan manusia.
Itulah penjelasan tentang pernapasan dada merupakan pernapasan yang memanfaatkan kontraksi otot tulang rusuk. Ternyata, saat manusia bernapas, terdapat otot yang berperan besar agar udara bisa masuk dan keluar dengan baik.(MZM)
ADVERTISEMENT