Apa Itu Sidang Isbat? Ini Jawabannya

Berita Terkini
Penulis kumparan
Konten dari Pengguna
12 Maret 2024 21:26 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Apa Itu Sidang Isbat, Foto: Unsplash/Shaumiaa Vector.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Apa Itu Sidang Isbat, Foto: Unsplash/Shaumiaa Vector.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sebentar lagi umat muslim di seluruh dunia akan memasuki bulan suci Ramadan. Di Indonesia sendiri, pelaksanaan puasa bisa berbeda-beda. Namun, pemerintah akan mengumumkannya melalui sidang isbat. Apa itu sidang isbat?
ADVERTISEMENT
Banyak masyarakat yang menunggu hasil sidang isbat. Tetapi banyak yang belum mengetahui pengertian dari sidang isbat itu sendiri. Sidang isbat biasanya digunakan untuk menentukan awal puasa Ramadan.

Apa Itu Sidang Isbat?

Ilustrasi Apa Itu Sidang Isbat, Foto: Unsplash/Muhammad Asroful Umam.
Dikutip dari buku Mengapa Umat Islam Tertinggal? karya Dr. Ir. Muhammad Najib M.Sc (2021: 111), sebelum memasuki awal puasa dan hari raya Islam, biasanya pemerintah melakukan sidang isbat. Namun, apa itu sidang isbat?
"Isbat" dalam Bahasa Arab berarti penetapan atau penentuan. Karena itu secara sederhana sidang isbat dapat dimaknai sebagai sidang untuk menetapkan atau menentukan awal bulan pada kalender Hijriyah.
Sidang ini dapat melibatkan observasi langsung atau pemantauan ilmiah terhadap hilal, yaitu bulan sabit yang muncul setelah tenggelamnya matahari di akhir bulan Hijriyah sebelumnya. Pencarian hilal menjadi faktor utama dalam menentukan awal bulan baru.
ADVERTISEMENT
Sidang Isbat umumnya dilakukan secara terbuka dan melibatkan para ulama seperti ahli falak (astronomi Islam). Tujuan dari Sidang Isbat adalah mencapai kesepakatan dan konsensus di antara para ulama dan otoritas Islam setempat untuk menentukan awal bulan Hijriyah secara resmi.

Sejarah Sidang Isbat

Ilustrasi Apa Itu Sidang Isbat, Foto: Unsplash/yongming xiao.
Dikutip dari laman kemenag.go.id, semenjak 1946, tahun pertama berdirinya Kementerian Agama, telah diterbitkan regulasi tentang kewenangan menetapkan hari raya yang terkait dengan peribadatan sebagai Hari Libur.
Regulasi dimaksud adalah Penetapan Pemerintah tahun 1946 Nomor 2/Um. Menurut konsiderans Penetapan Pemerintah tersebut; perlu diadakan aturan tentang hari raya setelah mendengar Badan Pekerja Komite Nasional Pusat, untuk seterusnya tiap-tiap tahun hari raya tersebut ditetapkan oleh Menteri Agama.
Penetapan Pemerintah Nomor 2/Um ditetapkan di Yogyakarta pada 18 Juni 1946 oleh Presiden Soekarno dan Menteri Agama H. Rasjidi serta diumumkan oleh Sekretaris Negara A.G. Pringgodigdo.
ADVERTISEMENT
Penetapan Pemerintah dalam konteks masa itu menyebut hari raya terdiri dari Hari Raya Umum, Hari Raya Islam, Hari Raya Kristen dan Hari Raya Tiong Hwa.
Sejak dekade 1950-an, sebagian sumber menyebut tahun 1962, pertama kali diadakan Sidang Isbat dalam rangka penetapan tanggal 1 Ramadan dan Idul Fitri.
Adapun Sidang Isbat awal Ramadan diadakan setiap 29 Sya’ban. Pengumuman Menteri Agama tentang 1 Ramadan dan Idul Fitri adalah momen yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat di seluruh Tanah Air.
Demikian penjelasan mengenai pengertian sidang isbat. Sidang isbat adalah sidang untuk menentukan kapan hari raya umat Islam, baik 1 Ramadan, Idulfitri, atau Iduladha. (Umi)
ADVERTISEMENT