8 Nama Rumah Adat Papua dan Keunikannya

Berita Terkini
Penulis kumparan
Konten dari Pengguna
13 Maret 2022 19:28 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
nama rumah adat papua. sumber: unsplash.com
zoom-in-whitePerbesar
nama rumah adat papua. sumber: unsplash.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sama halnya dengan suku-suku di berbagai wilayah di Indonesia, Papua sebagai wilayah paling timur di Indonesia pun mempunyai rumah adat. Salah satu nama rumah adat Papua yang amat populer adalah Honai.
ADVERTISEMENT
Ternyata setelah menelusuri kebudayaan uniknya, nama rumah adat di Papua tidak hanya Honai lho. Ada banyak rumah adat Papua yang digunakan suku-suku di sana.
Sederhana dan fungsional , berikut ini adalah 8 nama rumah adat Papua dan keunikannya masing-masing yang mungkin belum banyak diketahui dikutip dari buku Rumah Adat Nusantara, Intania Purwaningtyas (2017).
nama rumah adat papua. sumber: unsplash.com

8 Nama Rumah Adat Papua dan Keunikannya

1. Rumah adat Honai
Rumah adat Honai berbentuk jamur. Ini adalah bentuk rumah adat Papua yang paling sering kita lihat di media cetak dan elektronik. Rumah Honai biasa dijumpai di wilayah pegunungan bagian tengah Pulau Papua.
Rumah Honai amat sederhana. Bahan-bahan pembangun rumahnya terdiri atas kerangka kayu lalu dilapisi jerami.
ADVERTISEMENT
Dinding rumah dibuat melingkar, tidak terlalu tinggi. Bagian atapnya dibuat lebih tinggi dibandingkan dinding rumah.
Bahan utamanya masih sama, yaitu rangka kayu dan jerami. Dengan bentuk seperti ini, penghuni rumah terlindung dari dinginnya udara pegunungan.
2. Rumah adat Wamai
Ini adalah rumah khusus untuk hewan ternak. Bagi masyarakat Papua, hewan ternak sangat berharga. Secara fisik, rumah Wamai mempunyai atap yang lebih runcing. Selain itu, bentuk rumah Wamai juga bisa berubah sesuai dengan kebutuhan.
3. Rumah Adat Ebei
Rumah adat Ebei biasanya berdekatan dengan rumah adat Honai. Penghuni rumah adat Ebei adalah perempuan, baik yang sudah menikah maupun yang masih gadis.
Bentuk rumah adat Ebei membulat menyerupai setengah bola. Ukurannya juga cenderung lebih kecil daripada rumah Honai. Lokasinya ada di samping kanan atau kiri Honai.
ADVERTISEMENT
Rumah adat Ebei berfungsi sebagai tempat anak-anak perempuan mendapatkan banyak ilmu untuk bekal hidup setelah menikah.
4. Rumah Adat Kariwari
Bentuk rumah adat Kariwari sangat berbeda dengan Honai. Rumah adat Kariwari lebih kompleks. Suku TObati Enggros adalah suku yang menempati rumah adat Kariwari.
Suku ini tinggal di sekitar wilayah Danau Sentani, Papua Timur. Fungsi Rumah Kariwari sama seperti Honai, yaitu tempat tinggal kaum laki-laki.
Kariwari mempunyai bentuk yang cukup unik, yaitu segi delapan. Bentuk ini dipilih supaya rumah dapat berdiri kokoh. Rumah Kariwari dibuat dari kayu besi, baik dinding maupun lantainya. Atapnya terbuat dari dedaunan.
5.Rumah Adat Rumsram
Rumah adat Rumsram berlokasi di Kabupaten Biak Numfor, Provinsi Papua. Sesuai dengan nama wilayahnya, Rumsram ditempati oleh suku Biak.
ADVERTISEMENT
Bentuk rumah adat Rumsram amat berbeda dengan rumah adat di Papua yang lain. Rumah adat Rumsram berbentuk seperti rumah panggung dengan bagian tiang-tiang sebagai penopang.
6. Rumah Jew
Rumah Jew didiami Suku Asmat. Jew memiliki bentuk besar. Panjangnya 15 meter dan lebar 10 meter. Rumah adat Jew juga memanfaatkan akar-akar rotan pilihan untuk menyatukan kayu pondasi rumah.
Rumah adat ini menjadi tempat musyawarah tentang kehidupan warga suku, upacara adat, perselisihan, dan sebagainya.
7. Rumah Adat Hunila
Rumah adat suku Dani ini berbentuk panjang dan lebih luas daripada rumah adat lainnya. Hunila biasanya digunakan untuk menyimpan berbagai peralatan masak dan bahan makanan.
Biasanya Hunila menjadi dapur umum bersama antara beberapa rumah Honai dan Ebei untuk memasak keperluan seisi rumah.
ADVERTISEMENT
8. Rumah Pohon
Suku pedalaman asli Papua, suku Korowai, memilih membuat rumah adat di atas pohon. Rumah dibangun di atas ketinggian 15-50 meter. Rumah ini bertujuan menghindari hewan buas dan gangguan roh jahat yang disebut Laleo.
Ragam nama rumah adat Papua sangat menarik untuk dikenali sebagai bagian dari khasanah kebudayaan Nusantara. Keunikannya membuat Papua menjadi magnet pariwisata di Indonesia.(S-IJ)