5 Dampak Letak Astronomis terhadap Iklim di Indonesia

Berita Terkini
Penulis kumparan
Konten dari Pengguna
28 April 2024 17:27 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi dampak letak astronomis terhadap iklim di indonesia - Sumber: pixabay.com/chuanming
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi dampak letak astronomis terhadap iklim di indonesia - Sumber: pixabay.com/chuanming
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Terdapat beberapa dampak letak astronomis terhadap iklim di Indonesia. Berbagai dampak tersebut bisa dirasakan langsung oleh masyarakat Indonesia karena berpengaruh pada pola kehidupan mereka sehari-hari.
ADVERTISEMENT
Mengetahui dan memahami dampak dari letak astronomis ini penting untuk pengelolaan sumber daya alam. Termasuk juga mitigasi bencana alam, dan adaptasi terhadap perubahan iklim di masa depan.

Macam-Macam Dampak Letak Astronomis terhadap Iklim di Indonesia

Ilustrasi dampak letak astronomis terhadap iklim di indonesia - Sumber: pixabay.com/oimheidi
Letak astronomis Indonesia adalah posisi geografis Indonesia di bumi dalam hubungannya dengan elemen-elemen astronomis seperti lintang dan bujur. Letak astronomis ini berperan penting dalam membentuk iklim, cuaca, dan geografi Indonesia.
Berdasarkan buku Soal dan Pembahasan OSN IPS SMP/MTs, Teguh Purwantari, (2021), berikut adalah lima dampak letak astronomis terhadap iklim di Indonesia.

1. Adanya Iklim Tropis

Indonesia terletak di dekat garis khatulistiwa, yang menyebabkan negara ini mengalami iklim tropis sepanjang tahun. Iklim tropis ditandai dengan suhu yang relatif tinggi, curah hujan yang melimpah, dan kelembapan udara yang tinggi sepanjang tahun.
ADVERTISEMENT

2. Musim Monsun

Letak Indonesia yang strategis di antara Samudra Hindia dan Samudra Pasifik membuat negara ini dipengaruhi oleh sistem musim monsun. Musim monsun menghasilkan perubahan pola angin, yang berpengaruh pada pola hujan di berbagai wilayah Indonesia.
Jadi, Indonesia memiliki dua musim. Musim hujan biasanya terjadi antara bulan November hingga Maret. Sementara musim kemarau berlangsung antara bulan April hingga Oktober.

3. Suhu Permukaan Laut

Samudra Hindia dan Samudra Pasifik memiliki peran dalam menentukan iklim di Indonesia. Suhu permukaan laut yang tinggi di sekitar kepulauan Indonesia dapat menyebabkan penguapan air yang tinggi dan pembentukan awan hujan, yang memengaruhi pola hujan di wilayah tersebut.

4. Perubahan Cuaca yang Mendadak

Letak Indonesia di antara dua benua dan dua samudra juga menyebabkan perubahan cuaca yang mendadak dan sulit diprediksi. Variabilitas cuaca ini seringkali menyebabkan bencana alam, seperti banjir, tanah longsor, dan angin topan.
ADVERTISEMENT

5. Pemanasan Global dan Perubahan Iklim

Indonesia juga merasakan dampak dari pemanasan global dan perubahan iklim global. Perubahan iklim ini dapat menyebabkan peningkatan suhu rata-rata, perubahan pola hujan, kenaikan permukaan air laut, dan fenomena cuaca ekstrem lainnya.
Pemahaman yang baik tentang dampak letak astronomis terhadap iklim di Indonesia sangat penting. Dengan begitu, akan memudahkan melakukan prediksi cuaca, mitigasi bencana, dan mencari solusi yang tepat untuk mengatasi berbagai perubahan cuaca dan iklim. (DNR)