Waspadai 10 Tanda Janin Tidak Berkembang di Dalam Kandungan
Konten dari Pengguna
2 Maret 2020 17:15 WIB
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
ADVERTISEMENT
Sejak embrio, calon bayi akan terus berkembang. Namun, ada kondisi ketika janin tiba-tiba berhenti berkembang. Bila ini berlanjut, ibu dikhawatirkan akan mengalami keguguran.
Umumnya, hal ini bisa dideteksi melalui USG. Namun, ibu juga harus memerhatikan reaksi tubuh karena ini bisa menjadi pertanda kurang baik. Berikut tanda-tanda janin tidak berkembang dalam kandungan yang patut diwaspadai.
Fundus Kecil
Untuk mengukur usia kehamilan, biasanya dokter atau bidan akan mengukur tinggi fundus uteri (tinggi rahim). Fundus diukur dari bagian atas rahim ke tulang kemaluan.
Ketika kehamilan berusia 16 minggu, dokter biasanya mengecek apakah panjang fundus sesuai dengan usia janin. Jika tidak sesuai, diperkirakan ada masalah dengan kehamilan tersebut. Ini bisa jadi pertanda awal janin tidak berkembang dengan baik. Namun, diperlukan pemeriksaan lebih jauh untuk kepastiannya.
ADVERTISEMENT
Tidak Ada Detak Jantung
Umumnya jantung bayi akan terdengar sekitar minggu ke-9 atau ke-10 saat bayi berubah dari embrio menjadi janin. Jika detak jantung kurang terdengar pada tes pertama dan tidak terdengar lagi di tes berikutnya, ini merupakan tanda janin tidak berkembang.
Diperlukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mendeteksi ini. Karena mungkin tidak terdeteksinya detak jantung diakibatkan oleh posisi bayi atau penempatan plasenta.
Pada beberapa kasus, bayi mungkin tidak sepenuhnya berhenti berkembang, namun terlambat perkembangannya. Setelah beberapa kali kontrol dan tetap tidak ditemui detak jantung, dokter akan menyarankan USG untuk melihat kondisi janin.
Janin Tidak Bergerak
Normalnya, ibu akan merasakan gerakan di perutnya pada trimester kedua. Jika awalnya ibu merasakan sang jabang bayi bergerak teratur, tapi kemudian tidak menunjukkan tanda-tanda itu lagi, sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter.
ADVERTISEMENT
Ukuran Janin Lebih Kecil
Janin dalam rahim berukuran lebih kecil dibanding yang diharapkan dalam dunia medis disebut sebagai IUGR (Intrauterine Growth Restriction). Penyebab paling umum dari IUGR adalah pada plasenta.
Plasenta seharusnya memberikan semua yang bayi butuhkan dari tubuh ibu. Jika plasenta tidak berfungsi sebagaimana mestinya, janin akan berhenti berkembang.
Hal lain yang bisa menyebabkan IUGR adalah masalah ginjal, anemia, dan diabetes. Jika sudah didiagnosis IUGR, kondisi kehamilan harus senantiasa diawasi oleh dokter.
Kadar HCG Rendah
Human Chorionic Gonadoptropin (HCG) adalah hormon yang diproduksi tubuh ibu ketika hamil. Kadar HCG akan terus naik dari usia 9 hingga 16 minggu. Ini merupakan tanda bahwa kehamilan ibu berkembang normal.
ADVERTISEMENT
Ketika janin tidak berkembang, kadar HCG akan lebih rendah dari yang seharusnya. Bila terus terjadi, hal ini bisa menjadi pertanda janin tidak berkembang di dalam kandungan.
Perut sering kram
Terkadang ibu memang mengalami kram saat hamil. Namun, kram perlu diwaspadai jika sakitnya tidak kunjung hilang, malah makin buruk dari waktu ke waktu. Ini mungkin disebabkan karena adanya masalah pada plasenta dan harus dikonsultasikan dengan dokter segera.
Pendarahan cukup banyak
Beberapa ibu memang mengalami pendarahan selama kehamilan. Jika pendarahannya cukup banyak, kemungkinan ini merupakan pertanda masalah pada janin. Segera hubungi dokter.
Payudara Tidak Sensitif
Ibu hamil biasanya merasa payudaranya lebih sensitif. Apabila payudara tiba-tiba tidak sakit lagi atau ukurannya mengecil ketika hamil, bisa jadi ini merupakan tanda bahwa ada yang tidak beres dengan janin.
Keluar Cairan Ketuban
Keluar cairan ketuban sebelum waktunya merupakan salah satu tanda janin tidak berkembang. Pasalnya, bayi yang sehat akan dikelilingi oleh cairan ketuban di rahim. Bila cairan ketuban keluar, artinya kantung yang menahan cairan ketuban telah pecah. Ini tentu akan mempengaruhi pertumbuhan janin.
ADVERTISEMENT
Morning Sickness Berkurang
Morning sickness yang umumnya ditandai dengan rasa mual adalah hal yang wajar terjadi pada ibu hamil. Rasa mual ini terjadi karena kadar HCG yang tinggi dan bayi berkembang seperti seharusnya. Namun, jika ibu tidak mengalami mual disertai dengan gejala keguguran sebelum trimester berakhir, ibu perlu waspada. Dokter biasanya akan melakukan tes HCG untuk melihat kadarnya.
Demam
Demam terjadi secara alami ketika tubuh melawan infeksi, tapi demam selama kehamilan juga bisa menjadi masalah, salah satunya adalah pertanda keguguran. (ERA)