Takalluf Artinya Apa dalam Islam? Ini Penjelasannya

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
22 Januari 2024 11:33 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
 Ilustrasi takalluf dalam beribadah. Foto: Shutterstock.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi takalluf dalam beribadah. Foto: Shutterstock.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Takalluf adalah sikap yang dilarang dalam Islam. Memahami takalluf artinya apa sangat penting bagi setiap Muslim.
ADVERTISEMENT
Secara harfiah, takalluf artinya memaksakan diri. Jika dilakukan, sikap takalluf dapat merugikan diri sendiri, baik secara fisik maupun mental.
Untuk mengetahui lebih jauh takalluf artinya apa, simak penjelasannya dalam ulasan berikut.

Takaluf Artinya Apa?

Ilustrasi takalluf dalam beribadah. Foto: Pixabay.
Merujuk pada Kamus Bahasa Arab - Indonesia Al Maaniy, takalluf (تكالوف) artinya memaksakan, menyusahkan diri, berlagak, atau berlaku dibuat-buat.
Sinonim kata takalluf adalah tanattu’ (sikap yang keras), ifrat (mempersempit), tashaddud (menyusah sesuatu), dan ghuluw (berlebih-lebihan dalam suatu perkara).
Secara istilah, takalluf dapat diartikan sebagai sikap memaksakan diri dalam melakukan sesuatu yang di luar kemampuannya. Dalam istilah modern, takalluf hampir sama dengan sikap perfeksionis.
Takalluf sebaiknya dihindari karena akan menyusahkan diri sendiri. Selain itu, takalluf juga dapat memberikan dampak negatif bagi kesehatan fisik dan mental.
ADVERTISEMENT
Orang-orang yang bersikap tidak fleksibel akan kelelahan dan rentan stres. Akibatnya, daya tahan tubuh menurun sehingga mudah terserang penyakit.
Nabi Muhammad SAW juga melarang umatnya untuk bersikap berlebih-lebihan atau menyusahkan diri dalam hal beribadah. Sebab, takalluf atau ghuluw sangat destruktif. Orang yang terlalu memaksakan diri untuk terlalu sempurna dalam ibadah akan kelelahan, bahkan dapat membenci apa yang dilakukan.
Contohnya adalah orang yang memaksakan untuk pergi haji meskipun tidak memiliki uang, lalu ia berhutang dengan dalih untuk menyempurnakan agamanya.
Selain menyusahkan diri sendiri, takalluf juga sangat bertentangan dengan firman Allah Swt dalam surat Al Baqarah ayat 286 yang artinya: "Allah tidak membebani seseorang, kecuali menurut kesanggupannya."

Hadits Larangan Takalluf

Ilustrasi takalluf dalam beribadah. Foto: Unsplash.
Larangan bersikap takalluf dalam beribadah maupun mengerjakan suatu perkara tercantum dalam beberapa hadits mursal shahabi. Ini adalah riwayat dari sahabat yang tidak langsung menerimanya dari Rasulullah, melainkan dari sesama mereka.
ADVERTISEMENT

1. HR Bukhari

Larangan takalluf tercantum dalam hadits Imam Bukhari yang didapat dari Umar bin Khatab. Umar berkata bahwa Rasulullah SAW meminta sahabat menjauhi takalluf. "Kami dilarang (Rasulullah) dari takalluf (memaksakan diri)."

2. HR Muslim

Diriwayatkan dari Abu Hurairah, “Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, ‘Apa yang aku larang hendaklah kalian menjauhinya, dan apa yang aku perintahkan maka lakukanlah semampu kalian. Sesungguhnya, binasanya orang-orang sebelum kalian adalah karena mereka banyak bertanya dan karena penentangan mereka terhadap para nabi mereka.'"
(GLW)