Mengenang 23 Tahun Berpulangnya Bunda Teresa

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
5 September 2020 9:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Bunda Teresa foto:YouTube/Biography
zoom-in-whitePerbesar
Bunda Teresa foto:YouTube/Biography
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tepat hari ini, 4 September 23 tahun lalu, Bunda Teresa berpulang. Sosok bersahaja itu meninggal dunia akibat gangguan fungsi jantung yang sudah lama dideritanya. Dia mengembuskan napas terakhirnya di Kalkuta, India, pada usia 87 tahun.
ADVERTISEMENT
Bunda Teresa dikenal dunia sebagai tokoh terkemuka yang penuh kasih dan dermawan. Semasa hidupnya, biarawati itu merangkul dan melayani banyak orang miskin, sakit, hingga yatim piatu.
Bunda Teresa yang merupakan keturunan Albania lahir di Skopje, Mekadonia, 29 Agustus 1910. Sejak ayahnya meninggal, sang ibu sudah menanamkan sikap untuk terus mengasihi dan beramal. Dirinya pun dibesarkan sebagai Katolik Roma.
Ketertarikan Bunda Teresa terhadap cerita misionaris membuatnya tergerak untuk melakukan pelayanan. Ketika berusia 12 tahun, dirinya berkomitmen untuk menjalani kehidupan beragama dan melayani orang miskin. Kemudian di usia 18 tahun, dia pun berangkat ke Irlandia untuk menjadi biarawati dan belajar Bahasa Inggris.
Pada 1929, dia kembali ke India dan mengajar di sekolah St. Teresa yang dekat dengan biaranya. Selang beberapa tahun kemudian, Bunda Teresa pun resmi mengambil sumpah agama sebagai biarawati.
ADVERTISEMENT
Pada 1946, Bunda Teresa mendapatkan panggilan untuk melayani. Dia pun memulai perjalanan misionarisnya dengan mengenakan sari katun sederhana berwarna putih dan biru. Selama pelayanan, Bunda Teresa kerap merangkul dan menolong orang miskin yang kelaparan.
Bunda Teresa foto:YouTube/Biography
Tak hanya menolong orang miskin, ia juga melayani orang-orang yang kesepian dan terlupakan. Seperti orang yang cacat, tunawisma, buta, hingga penderita kusta. Menurutnya, kesendirian dan perasaan tidak dicintai adalah bentuk kemiskinan yang paling mengenaskan.
Pada 1952, Bunda Teresa mendirikan Kalighat Home for the Dying di India, sebuah rumah sakit gratis untuk orang miskin. Kemudian, dirinya juga mendirikan Shanti Nagar untuk orang penderita kusta dan Nirmala Shisu Bhavan untuk yatim piatu dan remaja tunawisma.
Kebaikan hati dan kegiatan amal Bunda Teresa membuatnya dianugerahi sejumlah penghargaan. Beberapa di antaranya adalah Nobel Perdamaian, Pope John XXIII Peace Prize, Penghargaan Templeton, dan Order of Merit.
ADVERTISEMENT
Pada 5 September 1997, Bunda Teresa meninggal dunia di pusat biara suster Ordo Misionaris Cinta Kasih, Kalkut, India. Dirinya meninggal karena gangguan fungsi jantung.
Kini, Bunda Teresa dikenang oleh dunia sebagai sosok yang menginspirasi. Dirinya dinilai sebagai tokoh yang berjasa dan menunjung tinggi kemanusiaan.
(GTT)