Mengenal Sakramen Pengurapan Orang Sakit dalam Agama Katolik

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
12 Juni 2023 15:45 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Sakramen Pengurapan Orang Sakit. Sumber: Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Sakramen Pengurapan Orang Sakit. Sumber: Pexels
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sakramen Pengurapan Orang sakit dalam agama Katolik menjadi tanda penyertaan Kristus kepada umatnya yang menderita. Sakramen ini dipercaya dapat mendatangkan rahmat berupa kesembuhan jasmani maupun rohani.
ADVERTISEMENT
Tak hanya untuk penyembuhan, sakramen suci ini merupakan bentuk persiapan umat untuk berpulang ke Kerajaan Allah. Sakramen ini juga merupakan bentuk pertobatan dan penyerahan diri kepada Allah.

Apa Itu Sakramen Pengurapan Orang Sakit?

Ilustrasi Sakramen Pengurapan Orang Sakit. Sumber: Pexels
Laman Katolisitas menyatakan bahwa Sakramen Pengurapan Orang Sakit adalah sakramen penyerahan diri umat yang sakit kepada Tuhan agar disembuhkan dan diselamatkan. Sakramen ini dilakukan dengan mengurapi orang yang sakit dengan minyak suci beserta doa dari Imam.
Sakramen Pengurapan Orang Sakit bertujuan untuk memberikan kekuatan rohani dan jasmani pada umat yang sedang sakit, terutama waktu menjelang kematian. Sakramen ini menjadi cara gereja Katolik untuk hadir di sisi anggotanya yang sakit, menyatakan perhatian, dan mendoakan kesembuhannya.
Sakramen Pengurapan Orang Sakit sering disebut sebagai Sakramen Perminyakan Suci. Tradisi gereja Katolik sedari dulu percaya bahwa minyak yang diberkati dan didoakan dapat menyelamatkan orang sakit.
ADVERTISEMENT
Perminyakan Terakhir diberikan oleh Imam kepada umat Katolik dalam sakrat maut. Pemberian minyak ini umumnya dilakukan berdasarkan keinginan umat maupun keluarga umat.
Kini, Sakramen Pengurapan Orang Sakit memiliki fungsi yang lebih luas. Ajaran Vatikan II menegaskan bahwa sakramen ini dapat dilakukan pada saat umat menghadapi operasi besar maupun mendapat diagnosa penyakit tertentu.
Sakramen ini juga bisa diberikan kepada umat yang sudah lanjut usia dengan harapan menjaga kesehatannya. Penting untuk diketahui, sakramen ini bisa dilakukan lebih dari satu kali untuk setiap umat.

Dasar Alkitab Sakramen Pengurapan Orang Sakit

Dalam Alkitab dituliskan bahwa pengurapan orang sakit diberikan atas perintah Yesus. Dalam Markus 6:13 dan Lukas 10:8-9, dikatakan bahwa Yesus memberikan perintah kepada murid-Nya untuk memberitakan Injil Kerajaan Allah dan mengurapi orang sakit dengan minyak.
ADVERTISEMENT
“Sembuhkanlah orang sakit,” demikianlah seruan Yesus kepada para rasul-Nya. Penderitaan dan penyakit manusia selalu menarik perhatian Yesus. Sehingga semasa hidupNya, ke mana pun Sang Juru Selamat pergi mengajar, Ia selalu memberikan mukjizat penyembuhan orang-orang sakit.
Dalam proses penyembuhan, Yesus tidak hanya memberkati tubuh, tetapi juga jiwa orang-orang yang sakit dengan mengampuni dosa mereka. Pengampunan dosa atau kesembuhan rohani dilihat Yesus sebagai hal yang lebih penting dari kesembuhan tubuh.
Yesus menginginkan orang-orang yang sakit untuk percaya kepada Kerajaan Allah. Dalam Markus 7:32-26, dituliskan bahwa Yesus menyembuhkan dengan menggunakan minyak, adonan dari tanah, pembasuhan air, ataupun jubah-Nya.
Perhatian Yesus kepada orang-orang sakit ini diteruskan secara turun temurun oleh para murid-ya. Rasul Yakobus adalah murid yang secara khusus menuliskan hal ini dalam Alkitab.
ADVERTISEMENT
Dalam Yakobus 5:14-15, dituliskan, “Kalau ada seorang di antara kamu yang sakit, baiklah ia mamanggil para penatua jemaat, supaya mereka mendoakan dia serta mengolesinya dengan minyak dalam nama Tuhan. Dan doa yang lahir dari iman akan menyelamatkan orang sakit itu dan Tuhan akan membangunkan dia; dan jika ia berbuat dosa, maka dosanya itu akan diampuni.” Kini, tradisi pengurapan orang sakit menjadi salah satu dari tujuh sakramen penting gereja Katolik.
(ALS)