Faktor-faktor Penyebab Gangguan Keseimbangan Lingkungan

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
23 Juli 2021 8:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi keseimbangan lingkungan. Foto: iStock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi keseimbangan lingkungan. Foto: iStock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Makhluk hidup dan lingkungannya tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lain, karena keduanya memiliki hubungan timbal balik. Lingkungan yang mampu menjaga hubungan tersebut disebut dengan lingkungan yang seimbang.
ADVERTISEMENT
Keseimbangan lingkungan adalah lingkungan yang bisa menjamin kelangsungan sistem ekologi. Yang dimaksud dengan sistem ekologi ialah berfungsinya perpindahan energi dan daur biogeokimia pada suatu ekosistem.
Mengutip buku Biologi Kelas X oleh Moch Anshori dan Djoko Martono, keseimbangan lingkungan dapat terjadi jika faktor biotik dalam rantai makanan, jaring-jaring makanan, dan piramida makanan berada dalam komposisi yang seimbang. Kondisi lingkungan seperti itu yang akan menjamin terbentuknya lingkungan yang sehat.
Keseimbangan lingkungan akan stabil dan terjaga jika jumlah individu produsen lebih besar daripada jumlah konsumen I. Demikian pula dengan jumlah konsumen I lebih besar daripada jumlah konsumen II, dan jumlah konsumen II harus lebih besar dari jumlah konsumen III.
Misalnya, semakin banyak variasi jenis tumbuhan, maka saat satu tumbuhan berkurang masih ada jenis tumbuhan yang lain sebagai produsen yang menjadi sumber makanan bagi hewan herbivora.
ADVERTISEMENT
Demikian pula jika hewan herbivora tertentu jumlahnya berkurang, masih ada jenis herbivora lainnya yang dapat dimakan hewan karnivora dan begitu seterusnya.

Faktor Penyebab Gangguan Keseimbangan Lingkungan

Ilustrasi keseimbangan lingkungan. Foto: iStock
Keseimbangan lingkungan dapat terwujud apabila ada keselarasan antara faktor biotik dan abiotik. Jika terjadi gangguan pada kedua faktor tersebut, keseimbangan lingkungan pun menjadi terganggu. Adapun faktor penyebab gangguan keseimbangan lingkungan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
1. Faktor Alami
Faktor alami seperti letusan gunung berapi, banjir, tanah longsor, rusaknya pantai, hilangnya terumbu karang dan tumbuhan alga, badai, hingga tsunami dapat menyebabkan perubahan keseimbangan komponen biotik dan abiotik. Berbagai fenomena alam tersebut dapat menyebabkan terputusnya rantai makanan yang menunjukkan bahwa keseimbangan lingkungan sudah terganggu.
2. Faktor Manusia
ADVERTISEMENT
Dibanding komponen biotik lainnya, manusia merupakan komponen yang paling berpengaruh terhadap sistem ekologi dan keseimbangan lingkungan di bumi ini.
Dengan kemampuannya untuk mengembangkan ilmu dan teknologi, manusia mempunyai pengaruh yang sangat besar untuk meningkatkan ekosistem maupun memusnahkan ekosistem tertentu.
Demi memenuhi kebutuhan hidupnya, manusia mampu mengubah lingkungan sesuai yang diinginkan. Misalnya dengan mengeksploitasi sumber daya alam tanpa memikirkan dampaknya.
Ilustrasi kebakaran hutan sebagai contoh gangguan keseimbangan lingkungan. Foto: iStock
Sebagai contoh, membakar hutan demi kepentingan pribadi. Padahal, pembabatan hutan seperti itu dapat menyebabkan dampak yang sangat luas bagi lingkungan. Mulai dari hilangnya humus tanah, ketandusan tanah, berkurangnya sumber air, hingga rusaknya tatanan ekosistem.
Rusaknya tatanan ekosistem akan mengakibatkan hewan-hewan buas bermigrasi dari hutan ke desa untuk memangsa hewan ternak bahkan manusia. Begitu pula dengan gajah, babi hutan, dan hewan herbivora lainnya tidak dapat mempertahankan hidup di hutan yang rusak lalu bermigrasi ke perkampungan penduduk.
ADVERTISEMENT
Contoh lainnya dari aktivitas manusia yang bisa mengganggu keseimbangan lingkungan antara lain penggunaan pestisida lingkungan, pembangunan permukiman, pencemaran sampah, dan limbah industri.
(ADS)