Contoh Teks Pembuka dan Penutup Khutbah Jumat NU Lengkap dengan Doanya

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
23 September 2022 11:01 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi khatib menyampaikan penutup khutbah Jumat NU. Foto: KBRI Den Haag
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi khatib menyampaikan penutup khutbah Jumat NU. Foto: KBRI Den Haag
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Khutbah Jumat merupakan bagian tak terpisahkan dari rangkaian ibadah shalat Jumat. Ini termasuk syarat sah sholat Jumat yang menentukan ibadah seorang Muslim diterima atau tidak.
ADVERTISEMENT
Khutbah Jumat disampaikan saat sudah masuk waktu Dzuhur, tepat ketika matahari melewati atas kepala hingga condong ke barat. Namun, Mazhab Al-Habolah berpendapat bahwa khutbah Jumat sudah boleh disampaikan meski adzan Dzuhur belum berkumandang. Dasarnya adalah riwayat yang disampaikan Abdullah bin Silan berikut:
Aku menghadiri shalat Jumat bersama Abu Bakar radhyiallahuanhu, khutbah dan shalatnya sebelum tengah hari. Dan Aku pernah menghadiri shalat Jumat bersama Umar radhiyallahuanhu, khutbah dan shalatnya ketika Aku katakan telah tiba waktu tengah hari. Aku menghadiri shalat Jumat bersama Ustman radhiyallahuanhu, khutbah dan shalatnya ketika Aku katakan lewat tengah hari. Dan tidak kutemukan seorang pun yang menyalahkan atau mengingkarinya.” (HR. Abdurrazzaq)
Mengutip Buku Panduan Khutbah Jum’at untuk Pemula tulisan Irfan Maulana, khutbah berisi puji-pujian kepada Allah SWT, lantunan sholawat, potongan ayat Al-Quran, serta doa-doa untuk kaum Muslimin dan Muslimat.
ADVERTISEMENT
Agar jamaah lebih mudah memahami materi khutbah Jumat yang disampaikan, khatib dapat membagi khutbah sesuai strukturnya. Struktur khutbah tersebut terdiri dari pembuka hingga penutup.
Khutbah Jumat diawali dengan doa dan ditutup dengan doa pula. Agar lebih memahaminya, berikut contoh teks pembuka dan penutup khutbah Jumat NU beserta doanya berjudul “Bertuturlah yang Baik atau Diam!” oleh Amien Nurhakim dikutip dari laman NU Online.

Contoh Teks Pembuka Khutbah Jumat NU

Umat Islam mendengarkan khutbah shalat Jumat di Masjid Nurul Islam, Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Jumat (29/5/2020). Foto: ANTARA FOTO/Makna Zaezar
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ حَمْدًا يُوَافِي نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَه، يَا رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِيْ لِجَلَالِ وَجْهِكَ الْكَرِيْمِ وَلِعَظِيْمِ سُلْطَانِكَ. سُبْحَانَكَ اللّٰهُمَّ لَا أُحْصِي ثَنَاءً عَلَيْكَ أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِكَ. وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلهَ إِلَّا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَصَفِيُّهُ وَخَلِيْلُه. خَيْرَ نَبِيٍّ أَرْسَلَهُ. أَرْسَلَهُ اللهُ إِلَى الْعَالَـمِ كُلِّهِ بَشِيْرًا وَنَذِيْرًا. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَاةً وَسَلَامًا دَائِمَيْنِ مُتَلَازِمَيْنِ إِلَى يَوْمِ الدِّيْن. أَمَّا بَعْدُ فَإنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ الْقَائِلِ فِي كِتَابِهِ الْقُرْآنِ: رَبِّ هَبْ لِي حُكْمًا وَأَلْحِقْنِي بِالصَّالِحِينَ، وَاجْعَلْ لِي لِسَانَ صِدْقٍ فِي الْآخِرِينَ
ADVERTISEMENT
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah.
Pada kesempatan mulia ini, khatib mengajak jamaah sekalian untuk senantiasa menjaga dan meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah swt dengan sebenar-benarnya takwa; dengan menjauhi larangan Allah sejauh-jauhnya dan menjalankan perintah-Nya semampunya. Dengan demikian kita dapat berproses menjadi sebaik-baiknya hamba Allah sebagaimana firman Allah swt dalam Al-Qur’an surat al-Hujurat ayat 13

Contoh Teks Penutup Khutbah Jumat NU

Jamaah sekalian yang dirahmati Allah, Semoga kita dapat menjadi pribadi yang baik dalam berperilaku maupun bertutur kata, semoga kita digolongkan sebagai orang yang beriman, dan orang yang beriman itu bukanlah mereka yang suka mencaci maupun melaknat, sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam:
لَيْسَ الْمُؤْمِنُ بِالطَّعَّانِ وَلَا اللَّعَّانِ
“Orang yang beriman bukanlah orang yang suka mencela dan mengutuk.”
ADVERTISEMENT
بَارَكَ الله لِي وَلَكُمْ فِي اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنْ آيَةِ وَذِكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا فَأسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم
(ADS)