Cara Mencegah Penyakit Jantung Bawaan pada Bayi Menurut Penelitian Ilmiah

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
29 April 2024 9:00 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Cara Mencegah Penyakit Jantung Bawaan pada Bayi Menurut Penelitian Ilmiah. Foto: Thinkstock
zoom-in-whitePerbesar
Cara Mencegah Penyakit Jantung Bawaan pada Bayi Menurut Penelitian Ilmiah. Foto: Thinkstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Penyakit jantung bawaan merupakan salah satu kondisi medis serius yang bisa dihadapi manusia sejak lahir. Kondisi ini mencakup berbagai jenis kelainan struktur atau fungsi jantung yang terjadi selama janin berkembang di dalam rahim.
ADVERTISEMENT
Mengingat pentingnya deteksi dini terkait penyakit ini, para peneliti menyarankan untuk dilakukan screening prenatal pada ibu hamil. Screening ini memungkinkan dokter untuk mempersiapkan intervensi medis yang mungkin diperlukan segera setelah bayi lahir.
Selain deteksi dini melalui screening, pencegahan juga harus dilakukan dengan memberikan pemahaman kepada calon orang tua terkait faktor-faktor yang mungkin meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung bawaan.

Cara Mencegah Penyakit Jantung Bawaan pada Bayi

Cara Mencegah Penyakit Jantung Bawaan pada Bayi. Foto: Shutterstock
Menurut Lorenzo D. Botto dalam jurnal "Epidemiology and Prevention of Congenital Heart Defects" (2015), penyakit jantung ditemukan pada sekitar 1% dari semua bayi yang lahir setiap tahunnya. Oleh karena itu, pengetahuan mengenai pencegahan penyakit jantung bawaan sangat penting untuk mengurangi risiko terjadinya kondisi ini. Berikuti ini strategi pencegahan utama yang bisa dilakukan:
ADVERTISEMENT

1. Menjaga Kesehatan Ibu Selama Kehamilan

Mempertahankan gaya hidup sehat selama kehamilan adalah langkah pencegahan pertama yang bisa dilakukan. Menurut Amit Saxena dalam "Prevention and Treatment In Utero of Autoimmune-Associated Congenital Heart Block" (2014), ibu hamil disarankan untuk mengikuti diet seimbang, menghindari alkohol dan rokok, serta mengelola stres dengan baik. Pengelolaan penyakit kronis yang mungkin dimiliki ibu, seperti diabetes atau hipertensi, juga sangat penting.

2. Pemeriksaan dan Screening Rutin

Screening prenatal, seperti yang dijelaskan oleh Andreas C. Petropoulos dalam jurnal Prevention and Early Detection of Congenital Heart Defects (2018), membantu dokter untuk mengidentifikasi kemungkinan masalah pada jantung janin. Petropoulos menekankan pentingnya menggunakan teknologi ultrasound sebagai metode utama dalam screening.
Ultrasound, khususnya sonografi jantung fetal yang dikenal sebagai echocardiography fetal, memungkinkan para dokter untuk melihat struktur dan fungsi jantung janin secara detail. Screening ini biasanya dilakukan antara minggu ke-18 hingga ke-22 kehamilan.
ADVERTISEMENT
Petropoulos juga menyatakan bahwa screening ini harus dilakukan semua calon ibu, khususnya mereka yang memiliki faktor risiko tinggi, seperti ada riwayat keluarga, mengidap diabetes gestasional, atau kondisi medis tertentu yang dapat mempengaruhi kesehatan jantung janin.

3. Edukasi dan Konsultasi Genetik

Konsultasi genetik disarankan bagi pasangan yang memiliki riwayat penyakit jantung bawaan dalam keluarga. Menurut Lorenzo D. Botto (2015), salah satu manfaat utama dari konsultasi genetik adalah memberi calon orang tua wawasan mengenai risiko genetik juga mempersiapkan mereka secara mental dan emosional jika hasilnya menunjukkan kemungkinan tinggi adanya penyakit jantung bawaan.
Dengan pengetahuan ini, calon orang tua bisa melakukan perencanaan yang lebih baik dan memutuskan langkah-langkah yang mungkin diambil untuk menghadapi kondisi tersebut.

4. Pengelolaan Penyakit Autoimun pada Ibu

Megan E. B. Clowse dan rekan dalam jurnal "The prevention, screening and treatment of congenital heart block from neonatal lupus: a survey of provider practices" (2018) menunjukkan bahwa pengelolaan aktif lupus dan penyakit autoimun lainnya selama kehamilan dapat mengurangi risiko terjadinya penyakit jantung bawaan pada bayi. Terapi yang sesuai dan pemantauan ketat selama kehamilan adalah kunci untuk mengurangi risiko ini.
ADVERTISEMENT
Megan juga menekankan pentingnya kolaborasi antara rheumatologist, obstetrician, dan spesialis jantung dalam merawat ibu hamil dengan lupus. Tim ini akan memastikan bahwa semua aspek kesehatan ibu dan janin terpantau dan dikelola dengan baik.

5. Meningkatkan Asupan Nutrisi Esensial

Cara Mencegah Penyakit Jantung Bawaan pada Bayi. Foto: BaLL LunLa/Shutterstock
Nutrisi memainkan peran kunci dalam perkembangan janin yang sehat. Asam folat, misalnya, terkenal dengan kemampuannya dalam mencegah cacat tabung saraf, namun juga penting dalam pencegahan kelainan jantung.
Para ahli, termasuk yang disebutkan oleh Botto (2015), menyarankan asupan vitamin prenatal yang mencukupi sebelum dan selama kehamilan untuk mendukung perkembangan jantung yang optimal.

6. Hindari Paparan Toksin

Paparan zat berbahaya seperti asap rokok, alkohol, dan zat terlarang lainnya harus dihindari selama kehamilan. Penelitian dari Petropoulos juga mengindikasikan bahwa paparan terhadap polutan tertentu, seperti bahan kimia industri, dapat meningkatkan risiko cacat jantung bawaan. Jadi, menghindari lingkungan yang berpotensi beracun adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan bayi.
ADVERTISEMENT

7. Lakukan Aktivitas Fisik yang Aman

Olahraga teratur disarankan selama kehamilan karena manfaatnya yang besar. Ini termasuk pada peningkatan sirkulasi darah yang juga baik untuk perkembangan jantung janin. Tentu saja, aktivitas fisik harus disesuaikan dengan kondisi kehamilan dan di bawah pengawasan medis untuk menghindari risiko yang tidak diinginkan.

8. Dukungan Emosional dan Psikologis

Kesehatan emosional ibu sangat berpengaruh pada kesehatan fisik bayi. Stres yang tidak terkendali bisa memiliki efek negatif, termasuk risiko penyakit jantung bawaan. Mendapatkan dukungan yang baik dari keluarga, teman, dan profesional kesehatan mental penting dilakukan untuk menjaga kondisi emosional selama masa kehamilan.
(DEL)