Bagaimana Proses Terjadinya Gerhana Bulan? Ini Penjelasannya

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
8 November 2022 12:31 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi gerhana bulan. Foto: Loren Elliott/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi gerhana bulan. Foto: Loren Elliott/REUTERS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Gerhana bulan diprediksi akan terjadi hari ini, Selasa (8/11). Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan, gerhana bulan total akan berlangsung selama 1 jam 25 menit 44 detik dan dapat disaksikan di seluruh wilayah Indonesia.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data astronomis, masyarakat di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Bengkulu dapat menyaksikan gerhana bulan total pada kontak Umbra (U3) pukul 18.42 WIB.
Sementara pengamat di Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Bangka Belitung, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Kalimantan Barat, dapat mengamati fase gerhana total mulai pukul 17.59 WIB hingga gerhana berakhir.
Untuk wilayah Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Maluku Utara, dan Maluku, gerhana bulan bisa dilihat pada kontak Umbra 2 (U2) pukul 17.16 WIB/18.16 WITA/19.16 WIT.
Gerhana bulan merupakan fenomena alam yang terjadi pada malam hari. Ada tiga macam gerhana bulan, yakni gerhana bulan total, gerhana bulan total, gerhana bulan sebagian, dan gerhana bulan penumbra.
ADVERTISEMENT
Lantas, bagaimana proses terjadinya gerhana bulan tersebut? Simak penjelasan selengkapnya dalam artikel berikut.

Bagaimana Proses Terjadinya Gerhana Bulan?

Ilustrasi proses terjadinya gerhana bulan. Foto: ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya
Daerah bayangan bulan dibagi menjadi dua, yaitu umbra dan penumbra. Umbra merupakan daerah bayangan inti yang sangat gelap, sedangkan penumbra adalah daerah bayangan yang kabur. Kedua daerah bayangan inilah yang memengaruhi terjadinya gerhana bulan.
Gerhana bulan hanya dapat terjadi pada fase bulan purnama. Dijelaskan dalam buku Dunia IPA oleh Drs. H. Panut, dkk., fenomena ini diawali dengan mulai tertutupnya bulan oleh bayangan bumi sedikit demi sedikit. Pada tahap ini, seluruh bagian bulan berada di penumbra sehingga bulan masih terlihat samar-samar.
Selanjutnya, bulan mulai memasuki daerah umbra. Pada saat ini terjadi gerhana bulan sebagian, sebab sebagian dari bulan masih berada di daerah penumbra sehingga hanya sebagian yang tertutup.
Ilustrasi gerhana bulan. Foto: ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi
Gerhana bulan total terjadi ketika seluruh bagian bulan masuk ke dalam daerah umbra. Dengan kata lain, kedudukan matahari, bumi, dan bulan berada pada satu garis lurus. Akibatnya, bulan tidak menerima cahaya dari matahari sehingga tidak terlihat dari bumi.
ADVERTISEMENT
Setelah itu, bulan muncul dalam keadaan redup saat masuk kembali ke daerah penumbra. Gerhana kemudian berakhir saat bulan keluar dari daerah penumbra.
Secara sederhana, proses terjadinya gerhana bulan total dapat digambarkan sebagai berikut:
Gerhana penumbra - gerhana sebagian - gerhana total - gerhana sebagian - gerhana penumbra - bulan purnama kembali.
Mengutip Buku Saku Hafal Mahir Teori dan Rumus IPA SMP Kelas 7, 8, 9 oleh Aslizar, gerhana bulan berlangsung cukup lama karena bayangan bumi cukup besar. Secara keseluruhan, durasi terjadinya gerhana bulan bisa mencapai 6 jam. Namun, puncaknya hanya berlangsung sekitar 1-2 jam.
(ADS)