Asbabun Nuzul Surat An Nisa Ayat 59 yang Penting Dipahami Seorang Muslim

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
28 Februari 2023 12:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi asbabun nuzul suratSurat an nisa ayat 59 (Pixabay).
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi asbabun nuzul suratSurat an nisa ayat 59 (Pixabay).
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Walau tidak semuanya, ada beberapa ayat Al-Quran yang turun karena dilatarbelakangi oleh sebuah peristiwa atau disebut dengan asbabun nuzul. Salah satu yang penting diketahui umat Muslim adalah asbabun nuzul surat An Nisa ayat 59.
ADVERTISEMENT
Sebagaimana disampaikan Ach. Fawaid dalam buku Asbabun Nuzul, ada beberapa manfaat memahami asbabun nuzul, yaitu seorang Muslim dapat memahami kandungan ayat Al-Quran dan menafsirkannya dengan benar.
Seorang mufassir bernama Al-Wahidy pun pernah berkata,"Tidaklah mungkin mengetahui tafsir ayat tanpa mengetahui dan penjelasan sebab turunnya." Lantas, apa asbabun nuzul dari surat An Nisa ayat 59? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.

Isi Surat An Nisa Ayat 59

Ilustrasi asbabun nuzul suratSurat an nisa ayat 59 (Pexels).
Surat An Nisa adalah surat keempat dalam Al-Quran yang berisi 176 ayat. Ada beberapa hal yang terkandung dalam surat ini, salah satunya pada ayat 59 yang berisi tentang perintah agar umat Islam beriman dan taat kepada Allah SWT dan Rasul-Nya.
Surat ini juga mengandung perintah agar umat Islam bertindak sesuai dengan hukum Islam dan patuh terhadap seluruh ketetapan Allah dalam Al-Quran. Berikut ayat lengkapnya:
ADVERTISEMENT
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اَطِيْعُوا اللّٰهَ وَاَطِيْعُوا الرَّسُوْلَ وَاُولِى الْاَمْرِ مِنْكُمْۚ فَاِنْ تَنَازَعْتُمْ فِيْ شَيْءٍ فَرُدُّوْهُ اِلَى اللّٰهِ وَالرَّسُوْلِ اِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِۗ ذٰلِكَ خَيْرٌ وَّاَحْسَنُ تَأْوِيْلً
Artinya: Wahai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nabi Muhammad) serta ululamri (pemegang kekuasaan) di antara kamu. Jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, kembalikanlah kepada Allah (Al-Qur’an) dan Rasul (sunahnya) jika kamu beriman kepada Allah dan hari Akhir. Yang demikian itu lebih baik (bagimu) dan lebih bagus akibatnya (di dunia dan di akhirat).

Asbahun Nuzul Surat An Nisa Ayat 59

Ilustrasi asbabun nuzul suratSurat an nisa ayat 59 (Pexels).
Menurut Muhammad Nasrulloh dalam buku Peristiwa Dibalik Turunnya Al-Quran, turunnya ayat Al-Quran tersebut berkenaan dengan diutusnya Abdullah bin Hudzaifah pada suatu pasukan oleh Rasulullah SAW.
ADVERTISEMENT
Rasul pun meminta agar sekelompok kecil pasukan tersebut untuk menaati pimpinannya. Namun suatu saat pasukan itu membuat marah Abdullah.
Alhasil amarah Abdullah meledak. Ia kemudian menyuruh pasukannya mengumpulkan kayu bakar dan menghidupkan api. Setelah api menyala dengan membara, Abdullah berkata, "Bukankah Rasulullah SAW telah menyuruh kalian untuk patuh padaku?"
Pasukannya pun menjawab, "Benar". Abdullah kemudian meminta mereka masuk ke dalam api yang tengah berkobar.
Seluruh pasukan merasa bingung. Tak sedikit yang enggan melakukan perintah Abdullah meskipun ada yang cenderung bersedia melakukan.
Pasukan itu lalu berkata, "Kami lari beriman kepada Rasulullah SAW agar terhindar dari siksa dunia dan api neraka. Lantas kenapa engkau menyuruh kami untuk masuk ke dalam api di dunia?"
ADVERTISEMENT
Hingga apinya padam, pasukan tetap bersikeras menolak perintah Abdullah. Saat itu juga, emosi Abdullah ikut teredam.
Menurut hadis yang diriwayatkan Bukhari, kejadian itu kemudian dilaporkan pasukan kepada Rasulullah SAW. Mendengar cerita tersebut, Rasul pun bersabda:
"Andai kata kalian memasuki api tersebut, niscaya kalian akan senantiasa ada dalam panasnya api hingga hari kiamat. Kepatuhan hanya berlaku dalam kebaikan."
Adapun maksud di balik pernyataan Rasulullah SAW itu, apabila pasukan mematuhi perintah Abdullah sama saja dengan bunuh diri. Dan barang siapa melakukan bunuh diri, risikonya adalah menjadi salah satu penghuni neraka.
Oleh sebab itu, kepatuhan pada perintah pemimpin hanyalah berlaku atas hal-hal atau perkara yang baik semata. Sebagaimana dikutip dari tafsir Kemenag dalam surat An-Nisa ayat 59.
ADVERTISEMENT
Apabila kaum Muslimin telah sepakat dalam suatu hal, mereka wajib melaksanakannya dengan syarat keputusannya tidak bertentangan dengan kitab Al-Quran dan hadis. Namun apabila sebaliknya, kaum Muslimin wajib menentangnya.
Sebab, orang yang beriman akan patuh kepada Allah dan ketetapannya. Sehingga tidak dibenarkan seseorang itu taat dan patuh kepada sesuatu yang merupakan dosa dan maksiat pada Allah.
(NSA).