5 Tokoh Pejuang Wanita di Balik Kemerdekaan Indonesia

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
11 Agustus 2020 17:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Bendera Merah Putih. Foto: Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Bendera Merah Putih. Foto: Pexels
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Selain pria, banyak juga tokoh perempuan yang turut andil dalam kemerdekaan Indonesia. Pejuang wanita dalam kemerdekaan Indonesia bukan hanya Kartini dan Cut Nyak Dhien. Ada banyak pejuang wanita lainnya yang perlu diketahui.
ADVERTISEMENT
Wujud peran mereka memang berbeda-beda. Ada yang bergerak di bidang pendidikan hingga turun untuk ikut mengangkat senjata melawan penjajah.
Berikut daftar 5 pejuang wanita yang punya andil dalam kemerdekaan Indonesia.
1. Fatmawati Soekarno
Fatmawati. Foto: Wikipedia
Istri dari Soekarno ini juga tokoh pejuang wanita di balik kemerdekaan Indonesia. Sejak lama, perempuan kelahiran 5 Februari 1923 ini optimis bahwa Indonesia akan merdeka. Karenanya, ia menyiapkan bendera merah putih yang ia jahit sendiri.
Fatmawati merupakan tokoh pergerakan kemerdekaan nasional. Ia turut mendampingi Soekarno saat masa-masa sulit. Bahkan, ia juga memberikan bantuan kepada istri dari para prajurit yang sedang pergi ke medan perang.
2. Laksamana Malahayati
Laksamana Malahayati. Foto: Wikipedia
Laksamana Malahayati adalah tokoh pejuang perempuan yang berasal dari Aceh. Ia memimpin 2000 pasukan Inong Balee (janda-janda pahlawan yang telah gugur) untuk melawan kapal-kapal dan benteng-benteng Belanda, sekaligus membunuh Cornelis de Houtman.
ADVERTISEMENT
Pada Hari Pahlawan 10 November 2017, perempuan bernama Keumalahayati yang lahir pada 1550 mendapatkan gelar pahlawan.
3. Martha Christina TiahahuMartha Christina Tiahahu
Martha Christina Tiahahu. Foto: Wikipedia
Martha Christina Tiahahu yang lahir di Maluku, 4 Januari 1880 sudah mengangkat senjata melawan Belanda sejak usia 17 tahun. Di kalangan masyarakat, pejuang, hingga musuh pun ia dikenal sebagai sosok pemberani.
Dalam setiap pertempuran, ia selalu mengambil peran penting dan memiliki sikap pantang mundur. Martha selalu mendampingi ayahnya, Kapitan Paulus Tiahahu, seorang kapiten yang juga membantu Thomas Matulessy dalam perang Pattimura.
Selain ikut andil dalam perang, Martha juga kerap memberikan semangat kepada kaum perempuan untuk ikut berjuang. Hal ini yang membuat musuh semakin kewalahan menghadapi mereka.
4. Nyi Ageng Serang
Nyi Ageng Serang. Foto: Wikipedia
Perempuan bernama lengkap Raden Ajeng Kustiyah Wulaningsih Retno Edi adalah anak Pangeran Natapraja yang menguasai wilayah terpencil dari Kerajaan Mataram. Saat ayahnya berperang melawan Belanda, ia turut andil menahan serbuan Belanda ke Serang.
ADVERTISEMENT
Saat Perang Diponegoro, Nyi Ageng Serang juga ikut bergabung dengan pasukan Pangeran Diponegoro. Ia berperang di daerah Serang, Purwodadi, Kudus, Demak, Juwana, Semarang, dan Rembang.
5. Siti Manggapoh
Siti Manggapoh. Foto: Wikipedia
Siti Manggopoh merupakan pejuang wanita asal Sumatera Barat. Perempuan kelahiran 1880 ini begitu ditakuti oleh Belanda karena berhasil menewaskan 53 tentara Belanda. Ia dikenal sebagai pemimpin Perang Belasting, yaitu perang bersenjata pada 15-16 Juni 1908.
Ia menolak kebijakan ekonomi Belanda melalui pajak uang (Belasting) yang kemudian membuat Belanda kewalahan menghadapi dirinya. Belanda pun meminta bantuan tentara Belanda yang berada di luar Manggopoh. Di momen ini Siti menggunakan taktik cerdiknya untuk menyerang Belanda bersama pasukannya.
(FEP)