10 Tradisi Menyambut Ramadhan di Indonesia yang Penuh Makna

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
13 Maret 2023 18:28 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Tradisi menyambut bulan ramadhan di Indonesia, foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Tradisi menyambut bulan ramadhan di Indonesia, foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Masyarakat Muslim di Indonesia memiliki beragam cara unik untuk menyambut datangnya bulan suci Ramadhan. Ada beragam tradisi menyambut Ramadhan di Indonesia yang memiliki keunikan tersendiri di masing-masing daerah.
ADVERTISEMENT
Secara umum, tujuan dilakukannya tradisi-tradisi tersebut adalah untuk menunjukan rasa syukur kepada Allah karena kembali dipertemukan dengan bulan Ramadhan. Tradisi juga dapat dianggap sebagai bentuk persiapan sebelum memasuki bulan Ramadhan.
Tradisi-tradisi menyambut Ramdhan di Indonesia mengandung nilai sejarah. Seperti apa? Simak daftarnya berikut ini.

Tradisi Menyambut Ramadhan di Indonesia

Tradisi menyambut ramadhan di Indonesia, foto: Unsplash
Mengutip buku Tradisi-tradisi Menyambut Ramadhan di Indonesia dan Dunia karya Yeti Nurmayati, berikut adalah 10 tradisi menyambut Ramadan di Indonesia yang populer.

1. Munggahan, Jawa Barat

Munggahan adalah tradisi menyambut Ramadhan yang biasa dilakukan masyarakat Sunda (Jawa barat). Tata cara pelaksanaan tradisi munggahan adalah dengan berkumpul bersama dengan keluarga untuk makan bersama (botram).
Tujuan tradisi ini adalah mempererat tali silaturahmi sebelum memasuki bulan Ramadhan. Selain dilakukan dengan keluarga, tradisi munggahan juga kerap dijalankan bersama rekan kerja di kantor.
ADVERTISEMENT

2. Megibung, Bali

Megibung merupakan tradisi turun temurun yang diwariskan oleh Raja Karangasem, I Gusti Agung Anglurah Ketut Karangasem. Tradisi ini pertama kali dilakukan masyarakat Bali pada tahun 1692 Masehi.
Megibung berasal dari kata gibung yang artinya kegiatan yang dilakuan oleh banyak orang. Biasanya masyarakat akan berkumpul dan berdiskusi sambil makan bersama dalam satu wadah. Tujuan kegiatan ini adalah mempererat tali silaturahmi.

3. Nyorog, Betawi

Nyorog merupakan tradisi yang berasal dari masyarakat Betawi. Masyarakat Betawi akan membagi-bagikan makanan atau bingkisan kepada orang yang lebih tua atau dituakan.
Selain memberikan bingkisan atau makanan, biasanya mereka juga akan meminta restu atau doa kepada orang tua agar puasanya lancar. Kegiatan tersebut akan diakhiri dengan menyantap sayur gabus pucung bersama-sama.
ADVERTISEMENT

4. Megengan, Jawa Timur

Megenang merupakan acara menyambut Ramadhan yang biasa dilakukan masyarakat Jawa Timur. Kegiatan ini menjadi simbol pengingat untuk masyarakat bahwa bulan Ramadhan akan segera tiba.
Salah satu ciri khas kegiatan ini adalah disajikannya kue apem. Ini merupakan kue tradisional yang wajib dihadirkan dalam tradisi megengan. Kue ini menjadi simbol permohonan ampunan kepada Allah sebelum memasuki bulan Ramadhan.

5. Pawai Oncor, Jawa

Pawai oncor adalah pawai yang kerap dilakukan masyarakat Jawa dengan membawa obor. Tradisi ini kerap dilaksanakan selepas shalat Isya serta diikuti seluruh kalangan masyarakat.
Tradisi ini menjadi pengingat bagi masyarakat bahwa bulan Ramadhan akan segera tiba. Selain untuk menyambut bulan Ramadhan, pawai oncor juga dapat digelar untuk menyambut Tahun Baru Islam.

6. Dandangan, Kudus

Tradisi menyambut ramadhan di Indonesia
Dandangan merupakan tradisi menyambut Ramadhan yang dilakukan masyarakat Kudus, Jawa tengah. Tradisi ini merupakan peninggalan dari Sunan Kudus sejak 450 tahun lalu.
ADVERTISEMENT
Nama dandangan diambil dari suara bedug di Masjid Menara Kudus, yang berbunyi ‘dang, dang, dang’. Bedug tersebut akan ditabuh untuk menandakan awal dimulainya bulan Ramadhan.

7. Pacu Jalur, Riau

Pacu jalur adalah tradisi masyarakat Riau sebelum menyambut bulan Ramadhan. Tradisi ini digelar dengan perlombaan dayung perahu panjang di sungai.
Keunikan tradisi ini terletak pada jenis perahu yang digunakan dalam perlombaan. Perahu itu terbuat dari kayu gelondongan yang dapat mengangkut hingga 60 orang.
Seluruh peserta akan mendayung (sebutan untuk perahu yang digunakan) hingga mencapai garis finis yang berjarak sekitar 400 meter. Kegiatan ini juga sering digelar untuk memperingati hari besar Islam lainnya, seperti Hari Raya Idul Fitri, Idul Adha atau Maulid Nabi.

8. Malamang, Minangkabau

Malamang berasal dari kata lemang atau lamang. Ini adalah salah satu makanan khas Sumatera Barat yang terbuat dari beras ketan.
ADVERTISEMENT
Beras tersebut dibungkus dalam selembar daun pisang dan dimasukan ke dalam bambu. Setelah itu, bambu tersebut dibakar di dalam api dan dibiarkan hingga matang.
Tradisi ini merupakan warisan turun temurun masyarakat Minangkabau. Masyarakat akan menyantap lemang bersama seluruh anggota keluarga sebelum memasuki bulan Ramadhan.

9. Suro’baca, Makassar

Suro'baca merupakan kegiatan membaca doa bersama yang dipimpin oleh seorang kyai atau ulama. Tradisi ini biasa dilakukan oleh masyarakat Bugis, Makassar.
Suro'baca merupakan warisan turun temurun masyarakat Bugis. Kegiatan ini dilaksanakan satu hari menjelang bulan Ramadhan. Selain untuk menyambut Ramadhan, kegiatan ini juga bertujuan untuk memupuk tali silaturahmi antaranggota keluarga.

10. Ziarah Kubro, Palembang

Ziarah kubro merupakan tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Palembang. Dalam tradisi ini, masyarakat akan melakukan kegiatan ziarah kubur ke makam para ulama dan auliya di kota Palembang.
ADVERTISEMENT
Tradisi ini biasanya diikuti oleh ribuan peserta yang terdiri dari laki-laki dan perempuan. Kegiatan ziarah kubro dilakukan sejak awal bulan Syaban hingga memasuki awal bulan Ramadhan.
(PHR)