Rumus ROA Menurut Para Ahli untuk Menganalisis Rasio Keuangan

Berita Bisnis
Berita dan Informasi Praktis soal Ekonomi Bisnis
Konten dari Pengguna
28 Mei 2021 10:16 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi ROA. Sumber: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ROA. Sumber: Unsplash
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menganalisis rasio keuangan adalah mutlak dalam sebuah bisnis. Untuk itu pemakaian ROA dan ROE cukup penting dalam hal ini. Keduanya merupakan sistem yang digunakan untuk melakukan analisis profitabilitas suatu perusahaan.
ADVERTISEMENT
Bagi pelaku bisnis yang telah lama bergelut di dunia manajemen perusahaan, kedua rasio ini merupakan faktor yang digunakan untuk dapat melihat baik tidaknya pengelolaan aset suatu perusahaan. Dua rasio ini juga tak jarang digunakan para investor sebelum berinvestasi di perusahaan yang dituju.
Untuk seputar rumus ROA akan dijelaskan lebih lanjut dalam berikut ini. Namun, sebelum mencari tahu bagaimana rumus ROA menurut para ahli, ada baiknya untuk mengetahui apa pengertian dari rasio tersebut.

Pengertian ROA

Penelitian dalam E-Jurnal Manajemen Volume 9 Nomor 3 Tahun 2020 berjudul Return On Asset, Return On Equity, dan Earning Per Share Berpengaruh Terhadap Return Saham yang ditulis oleh Ni Putu Alma Kalya Almira dan Ni Luh Putu Wiagustini dipaparkan mengenai pengertian ROA dan ROE.
ADVERTISEMENT
Return on Asset (ROA) adalah rasio profitabilitas yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dari aktiva yang dipergunakan. Berbeda dengan ROE, Return on Equity (ROE) adalah rasio profitabilitas yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memberi keuntungan bagi pemilik modal, dengan menunjukkan laba bersih yang tersedia untuk modal pemegang saham yang telah digunakan perusahaan.
Return on Asset (ROA) adalah rasio yang menunjukkan seberapa besar kontribusi aset dalam menciptakan laba bersih. Kinerja sebuah perusahaan dikatakan baik apabila menghasilkan ROA yang tinggi dan menunjukkan laju peningkatan dari waktu ke waktu.
Ilustrasi ROA. Sumber: Unsplash

Rumus ROA Menurut Para Ahli

Pemilik usaha atau pelaku bisnis cenderung menggunakan rumus ROA untuk mengukur sejauh mana kemampuan perusahaan dalam mengelola aset-aset yang ada dan seefisien mungkin.
ADVERTISEMENT
Return on Asset (ROA) dihitung dengan membagi laba bersih perusahaan dengan total asetnya. Berikut formula, rumus Return on Assets. Rumus ROA menurut para ahli bisa disimpulkan menjadi sebuah rumus berikut ini.
Return on Asset = (Laba Bersih : Total Asset) x 100 %
Laba bersih yang dimaksud adalah laba setelah pajak (earnings after tax). Kalau dalam laporan keuangan sering disebut sebagai laba tahun berjalan (profit for the period). Laba bersih dapat Anda temukan di laporan keuangan yang bagian laporan laba rugi (income statements).
Laporan laba rugi adalah total pendapatan (total revenue) dikurangi total pengeluaran (expenses). Sedangkan total aset (aktiva) yang dimaksud adalah semua harta yang dimiliki oleh perusahaan. Baik harta yang berasal dari modal sendiri (equity) atau pun modal dari eksternal perusahaan seperti utang (debt).
ADVERTISEMENT
Pada laporan keuangan, total aset dapat Anda temukan pada bagian neraca keuangan (balance sheet). Dalam neraca keuangan, aset adalah liabilitas ditambah ekuitas ROA ditampilkan dalam bentuk persentase. Semakin besar persentase ROA nya maka suatu perusahaan semakin produktif dan efisien.
Begitu juga sebaliknya, persentase ROA yang kecil maka perusahaan tersebut kurang produktif dan efisien.
(AMP)