Masuk BCB, Pendopo Taman Putro Dalem Tumenggungan Solo Rata dengan Tanah

Konten Media Partner
12 Januari 2023 21:35 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bangunan Cagar Budaya Taman Putro Dalem Tumenggungan yang telah rata dengan tanah dan digantikan dengan fondasi baru. FOTO: Fernando Fitusia
zoom-in-whitePerbesar
Bangunan Cagar Budaya Taman Putro Dalem Tumenggungan yang telah rata dengan tanah dan digantikan dengan fondasi baru. FOTO: Fernando Fitusia
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
SOLO - Dulu di Jalan Ronggowarsito, Timuran, Banjarsari, Solo, terdapat sebuah Pendopo bernama Taman Putro Dalem Tumenggungan yang berstatus Bangunan Cagar Budaya (BCB). Namun kini pendopo tersebut telah rata dengan tanah.
ADVERTISEMENT
Dari pantauan, Kamis (12/01/2023) di bekas tanah pendopo tersebut tampak puluhan fondasi yang baru saja selesai dibuat.
Menurut salah seorang eks warga Dalem Tumenggungan yang tidak ingin disebutkan namanya, rencananya sang pemilik ingin meninggikan fondasi Pendopo Tumenggungan.
"Dengar-dengar pondasi pendopo mau ditinggikan," kata dia di lokasi.
Saat ditanya mengenai bagian pendopo yang hilang, ia tidak mengetahui kapan bagian itu dibongkar. Namun ia memastikan bangunan tersebut berstatus BCB.
”Pendoponya sudah dibongkar. Padahal ada plakat cagar budaya. Dulu letaknya ada di depan pendopo sisi timur,” katanya sembari menunjuk ke lokasi.
Bangunan Cagar Budaya Taman Putro Dalem Tumenggungan yang telah rata dengan tanah dan digantikan dengan fondasi baru. FOTO: Fernando Fitusia
Ditemui di Balai Kota Solo, Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegara X, Bhre Cakrahutomo, mengatakan bahwa lokasi tersebut adalah aset Mangkunegaran yang kini sudah berpindah tangan.
ADVERTISEMENT
"Pengelolaan aset sudah berpindah tangan," ujarnya singkat.
Dikarenakan hal tersebut, Bhre mengaku belum bisa menyatakan sikap atas pembongkaran pendopo yang dilakukan oleh pemilik lahan.
Dirinya menyebut akan berkoordinasi terlebih dahulu dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo untuk memantau situasi yang terjadi.
"Saya belum bisa bicara banyak karena situasi ini baru terjadi. Saya baru melihat dari berita. Nanti kami pantau dulu. Sikap nanti setelah situasinya jelas," terangnya.
Sementara itu, Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, ditemui terpisah mengatakan bahwa pihaknya telah berkomunikasi dengan pemilik lahan. Dirinya menyebut bahwa pemilik lahan telah meminta izin untuk melakukan revitalisasi.
"Sudah mengetahui, intinya ketika ketemu saya inginnya revitalisasi. Saya dikirim foto sudah ambruk. Kita tidak perlu menyalahkan siapa-siapa dulu. Kita tunggu laporan dari masing-masing dinas," tutupnya.
ADVERTISEMENT
(Fernando Fitusia)